Sabun saat ini tak hanya berfungsi untuk membersihkan tubuh, tetapi juga bisa membantu untuk menyembuhkan masalah kulit.
Qonita Mumtahanah atau yang akrab disapa Tami mengawali kisahnya pada 2015 lalu anak pertamanya memiliki kulit yang sensitif. Itu membuat dirinya harus bolak-balik ke dokter kulit, namun proses penyembuhannya berjalan lambat.
Akhirnya dia mencari cara untuk membuat sabun kulit. Tak disangka dari hasil belajar sana-sini, kulit anak Tami perlahan membaik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah hal inilah yang menjadi peluang usaha untuk dia. Hingga dia membuat The Soap Story, sebuah merek sabun untuk kecantikan dan perawatan kulit-kulit sensitif.
"Saya ingin semua orang tahu dengan The Soap Story ini, kalau sabun-sabun yang saya buat punya ceritanya masing-masing dan tiap varian yang dibuat akan berbeda manfaatnya," kata dia kepada detikcom, ditulis Selasa (7/11/2021).
![]() |
Untuk membangun The Soap Story, Tami harus meminjam uang sebesar Rp 500 ribu kepada suaminya. "Dulu karena saya cuma Ibu Rumah Tangga (IRT) biasa, jadi membangun The Soap Story sendiri dan dibantu oleh suami juga," jelas dia.
Saat ini Tami rata-rata bisa memproduksi dan menjual 3.000 batang sabun per harinya. Tapi jika kondisi sedang ramai atau di momen-momen tertentu dia bisa menjual hingga 5.000 pcs.
Selain itu produk The Soap Story tak cuma sabun tetapi ada juga miracle oil, sampo, pelembab rambut, chlorophyll, masker wajah, dan knitted soap bag. Tami menyebutkan saat ini pembeli sabun-sabunnya tak cuma dari Indonesia, tapi juga di Taiwan, Malaysia, sampai Singapura yang paling banyak.
Saat ini omzet bulanan yang dikantongi The Soap Story berada di kisaran Rp 400 juta. Untuk jumlah pegawai The Soap Story kini memiliki 12 orang mulai dari supervisor, keuangan, tim produksi, tim pengemasan, content creator (dipegang diri sendiri) dan customer service.
Dalam menjalankan The Soap Story ini, dia tak memiliki tim pemasaran. Tapi dirinya percaya dengan sesuatu yang dibuat sangat berarti maka orang-orang akan terus mencari. "Just like Tesla," imbuh dia.
Oleh karena itu The Soap Story tak pernah melakukan endorse dan iklan seperti yang dilakukan toko-toko lainnya. Hal ini karena Tami merasa masih jauh dari kata keren.
"Tapi saya percaya, kalau kita melakukan sesuatu dari hati maka akan sampai ke hati juga. Jadi saya coba yang terbaik untuk kasih solusi terbaik bagi semua pejuang kulit sehat," jelasnya.