Wawasan Baru soal Strategi dan Manajemen Usaha
Sejak bergabung di SETC, kata Neneng, ia mendapatkan motivasi dan wawasan baru untuk mengembangkan usahanya. Ia belajar soal strategi pemasaran dan manajemen usaha. Berbagai ilmu yang didapatkan melalui SETC membuat Neneng semakin terpacu untuk mengembangkan bisnis dan memberdayakan lingkungan.
Pada masa pandemi ini, ia bersyukur SETC memiliki program Ada dan Andalan. Program ini membantunya tetap optimistis pada masa pandemi yang sempat membuat omzet usahanya turun drastis hingga 50 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Neneng, program Ada dan Andalan memberikan jalan untuknya mencoba alternatif usaha baru. Neneng membuat kreasi roti maryam beku dengan tetap menggunakan bawang hitam sebagai salah satu bahan baku utamanya.
"Produk tersebut berkembang dan dapat membantu untuk diversifikasi usaha, karena dari usaha tersebut dapat diperoleh omzet rata-rata Rp 1 juta per bulan, dengan sistem by order dan titip toko," jelas Neneng.
Neneng menyebutkan, SETC juga mengarahkannya untuk memanfaatkan jalur pemasaran daring. Sebelum pandemi, pemasaran hanya dilakukan dengan menitipkan produk olahan bawang hitam di berbagai toko. Pembatasan mobilitas masyarakat pada masa pandemi mengakibatkan omzet turun drastis. Setelah mencoba memasarkannya secara online, omzet mulai meningkat.
"Selain itu, konsep pemasaran lain juga ikut terbangun, yaitu dengan memperbanyak reseller. Dengan terobosan tersebut, saya dapat meningkatkan omzet sebesar 40 persen dengan kisaran rata-rata Rp 7-8 juta per bulan. Untuk pemasaran melalui online dapat meningkat sebanyak 20 persen sebesar Rp 2-3 juta per bulan," kata Neneng.
Tak hanya di SETC, Neneng juga aktif dalam komunitas UMKM lainnya dan berperan aktif dengan menjadi pengurus harian salah satu komunitas UMKM di Kabupaten Malang. Bagi Neneng, bergabung di banyak komunitas menjadi ladang motivasi untuk terus semangat berusaha.
"Bergabung dengan komunitas dan mengambil peran sebagai pengurus, merupakan kegiatan sosial yang harus didasari dengan niat saling membantu yang benar-benar tulus," ujar dia.
Sekilas Mengenai SETC
Bukan hanya UMKM pengolahan bawang hitam saja yang menjadi UMKM binaan Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC), tapi juga usaha bidang kuliner lainnya, kerajinan tangan, hingga batik.
Pusat pelatihan kewirausahaan terpadu ini merupakan program tanggung jawab sosial PT HM Sampoerna Tbk. melalui payung program Sampoerna Untuk Indonesia. Sampai dengan Maret 2022, SETC sudah 15 tahun mengembangkan UMKM Indonesia untuk terus meningkatkan daya saingnya di tengah tantangan dan perubahan.
Melalui SETC, Sampoerna mendukung upaya pemerintah mengakselerasi pertumbuhan ekonomi terhadap pemberdayaan dan pembangunan kapabilitas UMKM di Indonesia. SETC telah menjangkau lebih dari 56.000 peserta pelatihan di lebih dari 100 kota/kabupaten di seluruh Indonesia.
SETC juga melibatkan lebih dari 850 pelaku UMKM di SETC Expo (2009 - 2018). Perhelatan ini dikunjungi lebih dari 47.000 orang baik dari dalam dan luar negeri.
(ads/ads)