Pria Ini Bisnis Mebel Hingga Viral di TikTok, Omzetnya Tembus Ratusan Juta

Saatnya Jadi Bos

Pria Ini Bisnis Mebel Hingga Viral di TikTok, Omzetnya Tembus Ratusan Juta

Kholida Qothrunnada - detikFinance
Rabu, 01 Jun 2022 11:00 WIB
Pria Ini Bisnis Mebel Hingga Viral di TikTok, Omzetnya Tembus Ratusan Juta
Pria Ini Bisnis Mebel Hingga Viral di TikTok, Omzetnya Tembus Ratusan Juta/Foto: Dok. Pribadi

Wahyu mengaku bahwa saat pandemi COVID-19 beberapa tahun lalu, tidak terlalu berdampak pada bisnisnya. Justru, momen itu malah permintaan pembelian meningkat.

"Kalau dari sisi produksi ada terhambat, karena kan ada beberapa bahan yang distribusi-nya terhambat. Tapi, dari sisi marketing, justru kita naik berkali-kali lipat karena kan kita 98% strategi marketingnya mengandalkan online. Kenapa? Mungkin orang kan pas pandemi banyak di rumah. Mungkin mereka jadi punya banyak waktu buat tata rumah mereka. Jadi, kan jadi lebih banyak scroll dekor rumah di sosmed. Daripada gabut, biasanya konsumen begitu," tutur Wahyu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sehari Decorunic bisa menjual 50 produk dan sebulan diangka 1000 lebih item terjual (untuk semua jenis produk). Dalam sehari juga, Decorunic bisa memproduksi 200 item kecil, 20 item sedang, dan yang besar 10 item. Saat ini, Decorunic telah memiliki rumah produksi sendiri di Jepara dan sudah memiliki total 30 orang karyawan. Diantaranya 18 orang staf produksi, dan bagian marketing hingga finance 15 orang.

Penjualnya pun telah dilakukan ke seluruh Indonesia dari Aceh sampai Papua. Namun, pihaknya masih belum berani untuk menjual ke luar negeri, walaupun ada permintaan yang cukup banyak.

ADVERTISEMENT

"Kalau untuk ke luar negeri memang belum, sebenarnya banyak banget yang minat misal dari negara tetangga seperti Malaysia, Brunei. Untuk saat ini masih di sekitar Asia tenggara aja. Cuma kita nggak berani, kerana masih ada kendala logistik untuk pengiriman ke luar itu mahal banget. Kit masih belum berani jual barang secara retail ke luar negeri. Kecuali, kita menemukan ada distributor dari luar negeri mau ambil satu kontainer itu kita berani," kisah Wahyu.

Di sisi lain, dalam mengembangkan bisnisnya ini Wahyu juga mengalami kendala pada modal usaha.

"Ya walaupun sekarang kita juga modalnya udah segitu, tapi masih tetap untuk dipakai menggulung modal. Ya, kami rasa butuh suntikan modal lebih juga untuk pengembangan produk. Karena pengalaman puasa kemarin, permintaan tinggi sekali. Kita nggak bisa memenuhi permintaan, karena kita terkendala di modalnya juga. Itu sampai kita pre-order satu bulan, kasihan juga customer-nya," ungkapnya.

Ia juga bercerita bahwa pencapaian terbesar dalam bisnisnya ini bukan hanya pada materi. Namun, lebih ke respon para pelanggan setianya yang menunggu rilis produk terbaru mereka.

"Saya pribadi pencapaian terbesar bukan di materi, saya merasa pencapaian terbesar saya saat ini itu akhirnya bisa bikin brand, yang ditunggu-tunggu customer rilis produk barunya. Ini sesuatu yang menyenangkan buat saya. Jadi, customers banyak yang merindukan produk baru, artinya banyak dicintai. Itu sesuatu yang membanggakan," kata Wahyu.

Tips Mengembangkan Bisnis

Wahyu juga tak lupa memberikan tips, bagaimana cara dirinya mengembangkan Decorunic hingga bisa seperti sekarang ini. Berikut adalah tipsnya:

1. Memanfaatkan Peluang Branding di Sosial Media

Wahyu mengatakan saat ini pebisnis juga harus bisa memanfaatkan momen promosi, terutama di sosial media.

"Kita cermati platform apa? Kalau sekarang eranya video pendek, misal lagi trend reels, TikTok. Ya buat konten di sana. Tapi, itu kan kadang sifatnya dinamis, ya kita harus peka harus peka buat manfaatin momen itu," ujarnya.

Followers di akun TikTok Decorunic sudah mencapai 400 ribu lebih dan puluhan ribu followers di akun Instagram.

2. Bentuk Tim yang Solid

Tim yang solid Itu penting. Misalnya, sewaktu kita nggak menyentuh pekerjaan itu ya nanti tim kita yang akan handle.

"Saya selalu menanamkan prinsip untuk fokus pada perbaikan. Kalau ada masalah jangan larut ke masalahnya, ya fokus ke solusinya," kata Wahyu.

3. Jangan Pernah Ragu untuk Investasi ke Ilmu

"Kita budayakan belajar jadi hal yang wajib. Bahkan, setiap bulan di tim saya, saya wajibkan mereka untuk presentasi hasil belajar, ide-ide apa yang baru. Itu per individu, harus ada yang mereka sampaikan," jelas Wahyu.

4. Jangan Menjadi Leader yang Egois

Walaupun punya seorang bawahan, tapi sejatinya menjadi seorang leader haruslah bisa mendengarkan apa yang disampaikan oleh timnya.

"Jadi, leader jangan egois jangan terus merasa harus benar. Harus dengarkan apa yang disampaikan oleh timnya juga," terangnya.

5. Punya Visi Bisnis yang Jelas

Dalam menjalankan bisnis, tentu harus disiapkan visi yang jelas. Adanya sebuah acuan yang jelas, bisa membuat kita tahu seperti apa titik capaian yang diinginkan.

"Bisnis itu harus punya visi yang jelas, baik itu jangka pendek, menengah maupun panjang. Misal, 5 tahun ini bisnis kita mau jadi apa? Titik capaiannya seperti apa? Atau tahun depan kita mau apa? Jadi, ada acuan yang jelas, tidak sekedar mengalir gitu aja. Ada tujuan jelasnya mau kemana. Itu yang saya tanamkan," tutup Wahyu.


(ara/ara)

Hide Ads