Biasanya untuk orang yang membeli jumlahnya tak menentu. Ada yang satu orang bisa memesan 500 meter persegi hingga 700 meter persegi. Dalam setiap pemesanan membutuhkan waktu paling cepat 1-1,5 bulan dan paling lama 3-4 bulan.
"Memang antrenya lama, karena ini manual yang mengandalkan tangan. Kalau polos 1 tukang itu bisa mencetak 10 meter persegi setiap hari. Kalau motif 1 orang 3 meter persegi per hari. Ukuran tegel itu kan 20 x 20 setiap meternya berarti ada 25 keping tegel," jelas dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Win dia pernah mencatat produksi dan penjualan mencapai 2.000 meter persegi dalam satu bulan. Tapi rata-rata 1.200-1.500 meter persegi. "Karena ini benar-benar manual, jadinya memang agak lama. Sampai ada yang bilang pak pakai mesin pabrik saja, tapi kan kalau yang bikin mesin pabrikan besar apa bedanya sama keramik?," jelasnya.
Dari hitungan kasar, jika Win bisa meraup omzet rata-rata diambil dari tegel motif Rp 250 ribu per meter persegi dikalikan 2.000 meter maka didapatkan Rp 500 juta per bulan. Namun, ini bukan angka pasti.
Dalam promosinya Win selalu menuliskan caption omzet miliaran. "Saya bermimpi agar bisa menjadi miliarder, itu doa saya yang sering saya sematkan di caption TikTok saya. Bisnis Online Tegel Cuma Koloran Omset Miliaran," jelasnya.
Win mengungkapkan tegel ini lebih adem dibandingkan keramik pada umumnya. Hal ini karena pori-porinya tak tertutup semua. Menurut dia tegel jika diinjak tanpa alas kaki akan semakin kinclong dan kelihatan mengkilap.
Untuk merawat tegel itu menurut dia sebenarnya mudah yaitu menggunakan ampas kelapa. "Mudah dicari ya, atau kita beli kelapa parut untuk masak lalu ampasnya kita ambil untuk merawat tegel. Lalu dipel dengan kain halus jangan sampai debu menempel," jelasnya.
(kil/ara)