Keripik Tempe Makin Cuan Saat Dekati Lebaran

Femi Diah - detikFinance
Senin, 29 Mei 2023 16:43 WIB
Foto: Femi Diah/detikcom
Jakarta -

Kasmirah, 55, harus menyiapkan tenaga ekstra menjelang lebaran. Pengusaha keripik tempe di Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan itu kebanjiran pesanan setiap mendekati lebaran.

"Kalau 100 kilogram pasti habis menjelang lebaran. Dua minggu sebelum lebaran itulah pesanan paling tinggi. Itu saja kami sudah juga sudah menolak sebagian pesanan," kata Kasmirah, pemilik Keripik Tempe Pak Joko kepada media pada Kamis (25/5/2023).

Di hari-hari biasa, Kasmirah biasanya memproduksi 60-70 kg keripik tempe. Per kg keripik tempe dijual dengan harga Rp 60 ribu. Dengan kemasan lebih kecil, harga akan menyesuaikan.

"Mau nggoreng berapapun, kalau menjelang lebaran itu pasti habis. Justru kemampuan kami yang terbatas sehingga produksi kami batasi," suami Kasmirah, Joko Asori, 55, menimpali.

Menjelang lebaran itu, Kasmirah biasanya juga menambah jumlah pegawai. Jika biasanya enam pegawai, saat lebaran dia dibantu oleh tujuh sampai pegawai.

Saking lakunya keripik tempe menjelang lebaran, Kasmirah menyebut keuntungan selama sepekan menjual keripik tempe sangat besar.

"Kalau untuk haji belum cukup, tetapi kalau umroh bisalah," ujar Kasmirah dengan semringah tetapi enggan merinci dengan nominal.

Joko juga memberikan gambaran bahwa keuntungan sebagai perajin keripik tempe cukup besar. Dia bilang cicilan Kredit usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 10 juta bisa dibayar tepat waktu.

"Kalau enggak bagaimana kami bisa dipercaya bank BRI untuk mendapatkan pinjaman," kata Joko.

Untuk memproduksi keripik tempe Joko dan Kasmirah berkolaborasi. Pembuatan tempe dilakukan oleh Joko. Adapun, produksi keripik tempe menjadi tugas Kasmirah.

Joko dan Kasmirah merupakan bagian dari 40 perajin tempe di sentra keripik tempe Kramat Pela. Tepatnya, di Jalan H. Aom RT 9 RW 8 di Kelurahan Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Keripik tempe produksi sentar di Kramat pela itu memiliki ciri khas keripik tempe dengan campuran sagu. Mereka mulai memproduksi keripik tempe itu pada 2011. Adapun produksi tempe sudah dilakukan jauh sebelum itu, yakni sejak 1960-an.

Sentra keripik tempe di Kramat Pela itu mendapatkan dukungan dari BRI. Di mulut gang, terdapat tanda gapura yang memudahkan untuk menemukan rumah-rumah produksi tempe dan keripik tempe.




(fem/hns)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork