Teh yang diolah House of Tea merupakan teh organik. Gunawan memastikan, produk hasil panen para petani mitra harus organik. Menurut dia, tanah Indonesia merupakan tanah yang subur dan bisa menyuburkan tanaman yang ditanam di atasnya.
"Kami percaya tanah Nusantara itu luar biasa, saya tidak ingin merusak itu dengan bahan kimia. Semua natural. Dan produk kami harus dari bahan baku organik. Untuk itu, ke petani, kami beri pemahaman, bahan baku seperti apa yang digunakan, bagaimana memetik teh, kapan waktu memetiknya, dan bagaimana cara produksinya," kata Gunawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kualitas teh Indonesia, lanjut dia, sangat bisa bersaing di pasar global. Menurutnya, teh yang ditanam di Indonesia diyakininya memiliki kualitas yang sangat baik.
Bagi mereka yang baru merintis usaha, Gunawan berpesan, menjadi seorang wirausahawan tidak mudah, tetapi harus yakin jika sudah menjalaninya. Kuncinya, niat dan mental yang kuat, serta punya kemauan yang gigih. "Menjadi entrepreneur itu menarik. Kalau kamu punya kemampuan, kemauan, ayolah jadi entrepreneur," kata Gunawan.
Kini, House of Tea, mendapatkan kesempatan besar untuk membawa teh artisan asli Indonesia ke pasar global. House of Tea yang merupakan salah satu UMKM binaan Sampoerna yang terpilih untuk berpartisipasi dalam Wiki Export 2023 di Jepang pada Agustus 2023.
Wiki Export, yang diluncurkan pada 2022, digagas Kamar Dagang Indonesia (KADIN) bersama Japan External Trade Organization (JETRO). Tujuannya, meningkatkan skala perusahaan menengah untuk menjadi bagian dari rantai pasokan global. Bagi Gunawan, kesempatan ini menjadi kejutan yang luar biasa bagi House of Tea.
"Bukan surprise lagi, untung saja jantung saya kuat. Ketika dikabarin, Subhanallah ini apa lagi yang diberikan Allah kepada saya melalui SETC," kata Gunawan.
(fdl/fdl)