Cerita Ketut Rintis Bisnis Puluhan Tahun, Kini Kerap Dipamerkan di Event Dunia

Cerita Ketut Rintis Bisnis Puluhan Tahun, Kini Kerap Dipamerkan di Event Dunia

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Senin, 13 Nov 2023 14:36 WIB
Bali terkenal dengan keindahan alam serta seni dan budayanya yang mempesona. Salah satunya adalah kain tenun endek yang kerap jadi oleh-oleh khas dari Bali.
Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo

Songket dan tenun yang dihasilkan Artha Dharma masih menggunakan alat pembuatan tenun konvensional dan mengandalkan karya dari tangan para penenun. Proses ini pula yang membuat songket dan tenun memiliki nilai tinggi. Ketut mengungkapkan, pembuatan selembar kain songket bisa memakan waktu sampai tiga bulan, mulai dari proses penenunan, desain motif, hingga menjadi produk siap pakai.

"Ada tenun songket yang dibikin pakai alat tradisional cagcag yang diakui UNESCO. Cuma ada beberapa di dunia, salah satunya di Bali," kata Ketut.

Sementara, untuk motif kain tenun dan songket, selain mempertahankan motif warisan leluhur, Ketut juga mendesain motif sendiri, salah satunya Kembang Pucuk. Ia mengungkapkan, motif Kembang Pucuk memiliki makna filosofis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Motif pucuk ini simbolisasi dari sebuah bunga yang melambangkan suatu keberanian. Pucuk itu sering dipakai dalam upacara di Bali yang mempunyai filosofi keberanian, ditambah dengan warnanya yang sangat bagus dan melambangkan kebijaksanaan," jelas Ketut.

Konsep dan idealisme yang dibangun Ketut melalui Artha Dharma membuat usahanya ini memiliki kekhasan tersendiri. Menurut Ketut, hal ini pula yang membawanya bisa bergabung dengan SETC selama 5 tahun terakhir.

ADVERTISEMENT

"Saya sering diajak ikut event, bahkan internasional seperti G20 dan berbagai event lain di Bali. Jadi manfaat yang saya rasakan banyak sekali setelah bergabung dengan SETC. Kami dibantu menyosialisasikan produk kami sehingga jadi lebih dikenal," kata Ketut.

"Dengan ikut pameran, baik event lokal, kabupaten, provinsi, nasional, dan internasional, kami lebih dikenal lagi. Jadi bisa naik kelas," lanjut dia.

Melalui berbagai pameran yang difasilitasi SETC, Ketut memperkenalkan proses produksi songket dan tenun. Dengan bangga, ia juga memperlihatkan bahwa kain tenun karya Artha Dharma berupa endek dan songket diproduksi melalui tangan-tangan terampil para penenun di desanya.


(fdl/fdl)

Hide Ads