Ia mendirikan sebuah studio rekaman pertamanya. Pada tahun 1977, Branson berani mensponsori sebuah grup musik besar yaitu Sex Pistol dan dilanjutkan dengan mensponsori Rolling Stones dan Culture Club. Pada tahun 1984, Branson mengembangkan Virgin Atlancti dan kemudian merek usaha ini berkembang begitu pesat. Saat ini Virgin Grup memiliki beberbagai unit bisnis seperti layanan penyedia jasa telepon seluler, broadband, TV, radio, keuangan, kesehatan, wisata, dan perjalanan.
Ini Dia 10 CEO Sukses Tanpa Gelar Sarjana
Kamis, 23 Agu 2012 10:10 WIB
Halaman ke 5 dari 11
5.
7. Richard Branson

Richard Branson sama sekali tak menyentuh bangku kuliah, bahkan CEO Virgin Grup ini tidak lulus SMA namun bisa membuat Virgin Grup hingga memiliki aset US$ 18 miliar. Branson saat ini masih menduduki posisi CEO Virgin Grup, Ia keluar SMA pada usia 16 tahun kemudian membuat majalan pelajar. Empat tahun kemudian, Branson mendirikan Virgin Grup yang menjual perlengkapan surat menyurat. Usaha Branson tidak berhenti di situ, kemudian Ia membuka toko rekaman pertamanya di London dan dua tahun kemudian.
Ia mendirikan sebuah studio rekaman pertamanya. Pada tahun 1977, Branson berani mensponsori sebuah grup musik besar yaitu Sex Pistol dan dilanjutkan dengan mensponsori Rolling Stones dan Culture Club. Pada tahun 1984, Branson mengembangkan Virgin Atlancti dan kemudian merek usaha ini berkembang begitu pesat. Saat ini Virgin Grup memiliki beberbagai unit bisnis seperti layanan penyedia jasa telepon seluler, broadband, TV, radio, keuangan, kesehatan, wisata, dan perjalanan.
Ia mendirikan sebuah studio rekaman pertamanya. Pada tahun 1977, Branson berani mensponsori sebuah grup musik besar yaitu Sex Pistol dan dilanjutkan dengan mensponsori Rolling Stones dan Culture Club. Pada tahun 1984, Branson mengembangkan Virgin Atlancti dan kemudian merek usaha ini berkembang begitu pesat. Saat ini Virgin Grup memiliki beberbagai unit bisnis seperti layanan penyedia jasa telepon seluler, broadband, TV, radio, keuangan, kesehatan, wisata, dan perjalanan.