Alhasil, banyak para pedagang yang tertarik dengan penawaran itu. Sehingga, mereka berbondong-bondong pindah ke pasar baru yang dikembangkan oleh Abdurrahman bin Auf. Hal itu membuat keuntungannya pun berlipat. Sehingga tak perlu waktu lama, dirinya berhasil keluar dari kemiskinan.
Selain dikenal pandai dalam berdagang, Ia juga dikenal sebagai seorang yang ulet dan pemberani. Pada saat perang Badar, Abdurrahman bin Auf berhasil membunuh salah satu musuh Allah yaitu, Umair bin Utsman bin Ka'ab at-Taimi. Keberaniannya itu juga, Ia tampakkan ketika di perang Uhud. Ia tetap berperang, walaupun banyak kaum muslimin yang lari.
Jika sedang berjihad, ia pasti berdagang (berniaga). Hal itu Ia anggap sebagai suatu amal yang keberhasilanya, diharapkan bisa semakin mendekatkan dirinya kepada Allah SWT. Keuletannya berdagang serta doa dari Rasulullah, menjadikan perdagangannya semakin berhasil dan sukses.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun sangat kaya raya, tetapi dirinya tidak sombong. Ia tetap rendah hati dan hidup dalam kesederhanaan. Keistimewaan dari Abdurrahman bin Auf adalah dirinya dikenal sebagai sosok yang dermawan. Bahkan, beliau juga diberi sebutan sebagai "manusia bertangan emas" karena rajin beramal.
Tak heran, jika dirinya banyak dicintai para sahabat lainnya. Apalagi, dirinya banyak berjasa menyumbankan kekayaanya untuk Islam. Abdurrahman bin Auf meninggal ketika berumur 75 tahun (ada juga yang mengatakan 72 tahun), pada tahun 31 H. Namun pendapat lain menyebutkan tahun 32 H.
Ia dimakamkan di pekuburan Baqi yang diimami oleh Utsman bin Affan berdasarkan wasiatnya. Ia meninggalkan 28 anak laki-laki dan 8 orang perempuan.
Dalam sebuah riwayat, dikisahkan bahwa harta peninggalan Abdurrahman bin Auf itu ada yang berupa emas murni. Sedangkan, 4 orang istrinya masing-masing menerima harta warisan sebanyak 80.000 dinar pada saat itu.
Simak Video "Mengharukan, Keluarga Wastirah Sukarela Asuh Sanudin yang Lumpuh"
[Gambas:Video 20detik]
(zlf/zlf)