Menurut catatan biografi tokoh dunia, selama tahun-tahun Uruguay di bawah kediktatoran yaitu sekitar 1970-1980an, Mujica merupakan bagian dari kelompok gerilyawan Tupamaros yang tertembak enam kali dan dipenjara 14 tahun. Sebagai tahanan politik, dia dibebaskan pada 1985 dan lingkungan yang keras itu lah yang membantu membentuk pandangan dan cara hidupnya.
"Saya dijuluki 'presiden termiskin', tapi saya tidak merasa miskin. Orang miskin itu adalah mereka yang hanya bekerja untuk memenuhi gaya hidup yang mahal, dan selalu ingin lebih dan lebih. Ini hanyalah masalah kebebasan, jika Anda tak memiliki banyak keinginan, Anda tak perlu bekerja seumur hidup seperti budak untuk memenuhinya dan dengan begitu Anda memiliki lebih banyak waktu untuk diri sendiri," tutur Mujica.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum menjabat presiden, Mujica pernah menjadi Menteri Pertanian, Peternakan dan Perikanan dari 2005-2008, kemudian menjadi Senator. Dia merupakan seorang vegetarian dan sangat mendukung kebijakan penggunaan energi terbarukan seperti tenaga angin dan biomassa.
Terlepas dari itu, ada juga kebijakannya yang kontroversial selama menjabat presiden seperti legalisasi ganja dan aborsi. Mujica juga dikenal sebagai orang yang terang-terangan dan berbicara apa adanya.
Pada 2013, dia harus meminta maaf kepada presiden Argentina waktu itu, Cristina Fernndez de Kirchner karena menyebutnya 'nenek tua' dan menyebut suaminya yang juga mantan presiden, Nestor Kirchner sebagai 'lelaki bermata juling'.
Pernyataan itu terekam pada konferensi pers ketika dia tidak menyadari bahwa mikrofonnya menyala. Pada 2016, Mujica juga pernah mengatakan bahwa presiden Venezuela, Nicolas Maduro 'sesinting seekor kambing'.
(aid/ara)