Kisah Inspiratif

Kisah Gibran Huzaifah, Pernah Tak Makan 3 Hari Kini Jadi Bos Unicorn

Ilyas Fadilah - detikFinance
Senin, 10 Jul 2023 08:05 WIB
CEO eFishery, Gibran Huzaifah. (Foto: Dok. eFishery)
Jakarta -

Startup asal Bandung, eFishery baru saja mengumpulkan dana segar US$ 200 juta atau sekitar Rp 3,02 triliun. Hal itu membuat startup eFishery menjadi Unicorn dengan valuasi lebih dari US$ 1 miliar atau Rp 15 triliun. Siapa sangka, sosok pendiri eFishery yaitu Gibran Huzaifah dulunya pernah hidup di lingkungan miskin Kota Jakarta.

Mantan putra seorang mandor ini tumbuh di wilayah kumuh di Jakarta Timur. Ibunya yang hanya mengurus rumah tangga tidak tamat SMA terus mendorong Gibran untuk semangat belajar.

Hasilnya Gibran memang unggul secara akademis dan berhasil diterima di Institut Teknologi Bandung (ITB). Namun kondisi ekonomi keluarga Gibran justru memburuk setelah ayahnya kehilangan pekerjaan.

Tanpa uang saku dan kerabat di kota baru, Gibran terus berjuang demi bertahan hidup. Melansir dari Bloomberg, Jumat (7/7/2023), dia pernah pindah-pindah tempat untuk sekadar bisa tidur. Kadang di kampus, kadang di masjid.

Bahkan suatu kali dia sempat tidak makan selama tiga hari. Hingga pada suatu hari, Gibran yang dulunya kuliah biologi mengikuti kelas akuakultur. Dia menjadi terpesona dengan ceramah sang profesor tentang pembibitan ikan lele.

Yakin bahwa akuakultur adalah makanan masa depan dan bisa menjadi jalan untuk keluar dari kemelaratan, dia segera menyewa kolam untuk beternak ikan lele. Pada tahun 2012 76 kolam berhasil dia operasikan.

Dalam merintis bisnis dia mengalami langsung tantangan industri, seperti margin keuntungan yang sangat kecil akibat biaya pakan yang tinggi. Ditambah lagi para tengkulak membeli ikan peternak dengan harga rendah.

Lalu dengan bantuan seorang teman yang berlatar belakang teknologi, dia membuat prototipe pengumpan otomatis menggunakan teknologi Internet-of-Things, untuk mengatasi masalah ikan yang kelebihan atau kekurangan pakan.

Kemudian pada tahun 2013, dia meluncurkan eFishery. Sejak saat itu, bisnis perusahaan telah berkembang untuk memasukkan pasar bagi para pembudidaya dan pembeli ikan dan udang. eFishery juga bekerja dengan lembaga keuangan untuk memberikan pembiayaan kepada petani.

Setelah putaran pendanaan terakhir, saham Gibran dan salah satu pendirinya masing-masing bernilai lebih dari US$ 100 juta. Dengan rendah hati Gibran menyebut hidupnya tidak banyak berubah.

"Rasanya menyenangkan karena saya tidak perlu khawatir dengan masalah keuangan yang saya alami saat tumbuh dewasa," katanya.

Ekosistem terintegrasi dari eFishery yang meliputi marketplace pakan ikan serta udang, platform penjualan produk ikan dan udang segar secara B2B (Business to Business), serta akses keuangan bagi pembudidaya ikan, telah mendukung lebih dari 70.000 pembudidaya ikan dan petambak udang di lebih dari 280 kota/kabupaten di seluruh Indonesia.

Berdasarkan riset terbaru dari Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI), sepanjang 2022 eFishery mampu menyumbang Rp3,4 triliun atau setara 1,55% terhadap PDB sektor akuakultur Indonesia.

Lihat juga Video 'Pemerintah Targetkan 9 Juta Talenta Digital di Tahun 2030':






(das/das)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork