Kiki Widyasari, dari Layar Kaca Jadi Wasit Pasar Modal

Wawancara Dirut KSEI

Kiki Widyasari, dari Layar Kaca Jadi Wasit Pasar Modal

Danang Sugianto - detikFinance
Senin, 23 Apr 2018 08:05 WIB
3.

Perempuan dan Karir

Kiki Widyasari, dari Layar Kaca Jadi Wasit Pasar Modal
Dirut KSEI Friderica Widyasari Dewi. Foto: Agung Pambudhy/detikFoto

Apakah perempuan harus bekerja?
Tidak, karena saya melihat ibu saya. Saya yakin Ibu saya itu orangnya cerdas tahun 60-an sudah masuk UGM, tapi beliau memilih untuk mengikhlaskan semuanya untuk mengurus 6 anaknya. Saya melihat ibu saya sebagai ibu rumah tangga itu luar biasa, kontribusinya begitu besar.

Jadi jangan bilang oh perempuan yang sukses adalah yang bekerja, enggak juga. Perempuan bisa sukses ketika membesarkan anaknya. Karena orang yang sukses itu ibunya pasti cerdas , bukan dalam arti dia bekerja, tapi artinya dia bisa memberikan bekal nilai-nilai kepada anak-anaknya

Apakah menurut Anda wanita yang sukses tidak boleh tunduk dengan suami?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak, menurut saya suami yang mengizinkan istrinya bekerja itu sama saja 50% egonya sudah dipangkas. Itu kita harus apresiasi. Jangan mentang-mentang kite bekerja kita jadi sombong dengan suami. Keluarga adalah fondasi dari semuanya, kalau keluarga sakinah mawadah warahmah, Insya Allah rezeki akan mengalir terus.

Apa kegiatan Anda di sela-sela kesibukan?
Saya enggak punya hobi yang fancy, seperti koleksi apalah. Karena saya seorang ibu begitu ada waktu luang ya sama anak-anak. Waktu itu sangat mahal. Orang lain mungkin kalau ada waktu libur, inginnya liburan. Tapi kalau saya inginnya di rumah, karena kerja saya udah travelling ke mana-mana. Waktu saya biasanya dengan keluarga akhri pekan, atau pagi sempetin nganterin anak dulu ke sekolah.

Jadi harus dibela-belain walaupun saya di kantor sebagai CEO, tapi di rumah nggak boleh bersikap seperti itu, kalau di rumah saya tanya ke suaminya mau makan apa mau diambilin apa, tetap harus seperti itu. Jadi di rumah ya bosnya mereka.

Apa arti kesuksesan bagi Anda?
Sukses itu ketika kita bisa mendapat sesuatu yang sesuai dengan passion kita. Kedua ketika kita bisa bermanfaat untuk orang lain. Jadi sukses itu tidak harus kaya atau apa. Di setiap peran, sekecil apapun peran kita pasti ada kata sukses. Misalnya ya kita sukses ketika kita bisa membesarkan anak kita, sukses menjadi istri kalau bisa mengawal keluarga tetap utuh, bisa mendampingi suami.

Jadi saya melihat sukses itu multidimensi dari sisi yang berbeda-beda yang penting jangan terus ada di zona nyaman. Oh saya sudah sukses, akhirnya kita jadi pribadi yang berhenti. Padahal begitu kita berhenti ya kita dalam tanda kutip mati. Jadi kita harus terus belajar, explore hal-hal yang baru yang menyenangkan. Itu membuat kita keep alive.

Bagaimana Sumbangsih Anda terhadap wanita dan pasar modal?
Saya masuk pasar modal pasar modal itu identik dengan bapak-bapak, dunia membosankan, dunia elit, dunia yang sulit. Ketika saya masuk bursa kita menggarap program yang lebih mudah ditangkap, bahasanya menggunakan bahasa umum.

Sekarang pertumbuhannya lumayan, 4 tahun yang lalu jumlah investor perempuan cuma 40.000 sekarang sudah 480.000. Pertumbuhannya dalam 4 tahun yaitu 1.000%. laki-laki pertumbuhannya cuma 7 kali lipat. Dulu waktu 4 tahun yang lalu persentase investor di pasar modal itu perempuan 30% dan laki-laki 70%, sekarang perempuan sudah 46% dan laki-laki 50% lebih. Pencapaian yang luar biasa.

Ada quote yang saya suka if you educate a man you educate a man, but if you educate a women you educate a generation. Karena itu investasi itu masuknya lewat ibu-ibu dan itu sukses.

(ang/ang)
Hide Ads