Bagaimana pandangan bapak terkait krisis yang terjadi saat ini dengan krisis 1998 lalu?
Begini, selama ini kan kalau krisis keuangan dalam beberapa hari, minggu dan hitungan bulan puncaknya bisa dilewati. Contohnya tahun 1998 ya, kejadian bulan Mei kemudian Juni dan Juli sudah beres dan mulai bangkit lagi.
Tapi kalau ini, akhir Februari mulai, Maret sampai April ini belum bisa dilihat titik terangnya. Memang, kerusakan krisis kali ini bisa dibilang lebih kecil dari 1998, kalau waktu itu parah banget. Ada pembakaran segala macam dan dana-dana hilangnya cepat sekali. Kalau sekarang dari dana pihak ketiga (DPK) masyarakat masih ada dan bertambah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagian mana yang harus dikhawatirkan?
Ya, yang harus diperhatikan adalah dari sisi kredit. Banyak yang kesulitan dan harus mengajukan restrukturisasi dan memang harus dibantu. Tapi kita juga belum tahu ini kapan ujungnya. Kami berupaya membantu nasabah yang sedang kesulitan dan perlu restrukturisasi, tapi soal ini saya tidak ingin berkomentar banyak ya.
Siapa sih sekarang yang menyangka ada kondisi seperti ini? Oh mungkin Obama ya pernah bilang waktu 2014, dia sebut dalam pidatonya hati-hati kalau ada pandemi, pemerintah di berbagai negara harus menyediakan investasi atau simpanan yang besar untuk menghadapi ini.
Sebenarnya susah juga kalau yang tidak bisa diprediksi seperti ini. Tidak bisa ditebak kan 10 tahun lagi akan ada apa, misalnya kejadian 15 tahun lalu apakah akan terulang lagi. Tapi harus tetap mencari sesuatu normal yang baru dan tetap optimis. Karena kalau ketakutan terus ya tidak jalan-jalan. Yang namanya virus tidak bisa diduga apakah setiap tahun terjadi atau nggak.
Kalau yang namanya bisnis, bisnisman juga harus siap berhasil dan siap tumbang karena ketidakpastian. Memang bisa juga alami kejatuhan nah kondisi ini mengingatkan kita jika portofolio harus dibagi-bagi dan tidak bertumpu pada satu tempat. Harus memperhitungkan juga.
Pak PSBB di beberapa wilayah diperpanjang, bagaimana tanggapan bapak?
Sebenarnya kalau bank kan masih bisa beroperasi. Tapi akan pengaruh ke kegiatan bisnis yang terdampak langsung seperti hotel, restoran dan toko bisa tutup semua. Apalagi sirkulasi barang ke daerah ya piye, karena biasanya masuk ke Jakarta dulu baru dikirim ke daerah-daerah lain. Kemudian ada larangan mudik, uang pasti berputar di kota saja, biasanya kan ke daerah.
Tapi ada juga dampak positif, misalnya kenaikan transaksi non tunai seperti transfer, pembayaran lewat mobile banking, internet banking. Seperti bayar-bayar di e-commerce, atau isi ulang e-wallet itu juga terjadi peningkatan. Kalau kartu kredit dan kartu debit fisik ada penurunan karena orang kan tidak bisa ke toko. BI juga menurunkan bunga kartu kredit, nasabah senang lah. Bank juga membantu nasabah.
Simak Video "Video: Kasus Covid-19 Naik Lagi! Thailand Catat Ada 23 Ribu Kasus Baru"
[Gambas:Video 20detik]
(kil/fdl)