Menteri BUMN Erick Thohir kemarin kan sudah mengeluarkan surat terkait pelarangan bos BUMN dapat THR lebaran kali ini. Bagaimana anda menanggapinya?
Kalau itu, memang sudah selayaknya ya. Apalagi tahun ini kan kita lebaran di rumah aja. Nggak keluar, jadi itu kebijakan pak Menteri pas lah sudah mengeluarkan itu. Saya sampaikan direksi dan komisaris harus dengan senang hati karena ini untuk membantu masyarakat yang terdampak COVID-19, jadi kita harus saling berbagi.
Kami juga punya program Mandirian cinta Indonesia. Bulan lalu saya bilang ke teman-teman pegawai, kalau kita harus bersyukur masih menerima gaji. Saya imbau kepada mereka dan meminta secara sukarela untuk menyisihkan gajinya. Lumayan terkumpul Rp 1,5 miliar. Saya juga selalu bilang, Mandirian harus peka terhadap lingkungannya karena banyak yang pekerjaanya hilang akibat COVID-19 dan yang menjalankan usaha, usahanya terganggu.
Seperti pekerja di mal, kalau mal nya tutup mereka bisa apa. Tukang cukur saya juga sudah tidak ada pelanggan. Selain itu Mandiri juga memberikan asuransi untuk para tenaga medis dengan nilai pertanggungan hingga Rp 1 triliun. Jadi mereka yang bertugas dan meninggal, ya jangan sampai, akan kami bantu. Kami juga support banyak rumah sakit dengan bantuan APD, alat kesehatan lain.
Jika direksi dan komisarisnya tidak dapat THR, bagaimana dengan para pegawai anda di Bank Mandiri?
Ooo kalau pegawai tetap lah dapat. Karena kami sudah cadangkan, apalagi profitnya masih oke.
Kapan? Apakah ada kemungkinan dimajukan?
Tidak, masih tetap sesuai jadwal ya.
Bagaimana kegiatan anda selama pandemi dan PSBB ini?
Selain ke kantor di weekdays, saya kalau weekend olahraga. Biasanya pingpong itu saya suka, karena kalau normal itu golf, tapi kan lapangan golf pada tutup. Jadi saya juga ayun-ayun stick saja atau treadmill supaya lebih segar.
Lebih sering main pingpong sama anak sih. Karena main pingpong juga bisa menghilangkan stress. Biasanya satu set juga cukup, karena saya capek pungut bolanya ha ha ha harus jongkok-jongkok. Tapi seru dan menyenangkan, karena di garasi saja juga cukup bikin keringetan.
Pingpongan untuk menghilangkan stres, maksudnya bagaimana?
Iya maksudnya saya melatih diri saya supaya tidak emosian, supaya tenang, kalem dalam menghadapi situasi ini. Karena banyak juga yang harus dipikirkan secara tepat dan benar. Misalnya kebijakan dan langkah apa yang harus saya ambil ke depan.
Saya juga mempelajari dari negara-negara lain terkait kebijakan untuk penanganan ini. Apa saja yang harus ditempuh dan diamankan supaya tetap survive. Kebetulan saya juga terlibat diskusi dengan pemerintah dalam pengambilan kebijakan dan pelaksanaan POJK, Perppu nomor 1 tahun 2020. Kemudian saya juga harus komunikasi dengan stakeholder, nasabah dan perusahaan lain.
Apakah banyak nasabah yang mengeluhkan usahanya ke anda?
Banyak sekali, karena kegiatan usaha mereka berkurang. Mulai dari pengusaha ekspor, jalan tol yang sepi, mal yang ditutup. Kan kami harus mengengarkan keluhan itu dan berupaya membantu mencari jalan keluarnya seperti apa, antisipasinya bagaimana.
Simak Video "BMSG Lanjutkan Komitmen Keberlanjutan Bank Mandiri di Mancanegara"
[Gambas:Video 20detik]
(kil/ang)