Kalau bicara potensi angkut, lebih banyak penumpang atau logistik?
Kalau melihat potensinya, saya kira logistik juga punya share yang cukup signifikan. Hanya mungkin di sini adalah masih belum duduk terkait dengan penyelenggara angkutannya dengan yang punya barang.
Ini yang mungkin sedang didorong supaya segera ketemu. Begitu sudah ketemu, bisa dialihkan ke KA. Keuntungannya tidak hanya untuk industri saya kira, tapi juga untuk posisi layanan angkutan di darat. Kan beban darat sudah cukup tinggi ya, biaya perawatan tinggi. Diharapkan dengan dilayani menggunakan KA itu bisa dikurangi
Saya melihat uji coba ini sudah dilakukan. Bagaimana caranya kalau kita mau naik uji coba ini? Harus daftar dulu kah, harus bayar kah?
Jadi kami memang sudah publish, baik menggunakan media sosial kita maupun media cetak, bahwa kalau ada masyarakat yang ingin naik KA, itu bisa langsung datang ke stasiun. Atau mereka bisa minta reservasi dengan membuat surat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jadi untuk Senin hingga Jumat kita open, masyarakat bisa booking. Tapi Sabtu Minggu kadang okupansinya sudah di atas 100%, mereka harus datang langsung ke stasiun.
Mungkin nggak frekuensinya ditambah?
Kalau sekarang di weekend sudah dua kali PP. Ini kita menunggu kalau sudah ada sarana baru, frekuensinya bisa kita tingkatkan. Mungkin bisa sehari 8 kali, 16 kali jika memungkinkan.
Ini selama kita ngobrol pemandangannya luar biasa indah, serba hijau. Ini nggak kalah ya sama daerah lain pemandangannya?
Saya jujur kalau melihat kondisi alam di Sulawesi ini, ternyata bisa jadi lebih excited ketimbang di Jawa Barat, karena masih original sekali. Hampir bisa dibilang perumahan di wilayah ini pun masih terbatas. Perumahan yang skalanya menengah ke atas ya, masih banyak perumahan-perumahan sederhana, rumah panggung. Betul-betul original sekali.
Kalau hanya berhenti di Sumsel sayang kan, ada nggak rencana lintasan kereta api dibangun di seluruh Sulawesi?
Tentu saja ada. Jadi memang kita ingin segera selesai pembangunan, minimal segmen Makassar-Parepare. Dan posisi ini tidak hanya jadi tanggung jawabnya pemerintah pusat. Kami sangat berharap sebetulnya partisipasi aktif dari Pemda, karena kehadiran KA ini untuk kepentingan masyarakat daerah.
Ini perlu dukungan konkret dari sisi Pemda. Sehingga layanan itu tidak berhenti pada jalur KA, tapi bagaimana penumpang menuju stasiun itu juga perlu dipikirkan, bahkan setelah dari stasiun dia mau kemana juga harus dipikirkan.
Untuk lintasan yang sudah ada, Pak Gappa dan dari Ditjen Kereta Api juga buka jalur khusus kan untuk ke jalan akses utama?
Kami tahun ini sudah ada mulai kegiatan untuk jalan akses. Jalan akses yang ada di Stasiun Mandai Maros, Rammang-Rammang, Pangkep, dan Stasiun Barru. Diharapkan dibukanya akses ini akan memberikan kemudahan layanan bagi masyarakat untuk ke stasiun maupun keluar stasiun.
Sebenarnya dengan adanya Jalur KA ini, banyak sektor yang bisa dihidupkan, stasiun itu bisa jadi sentra kegiatan kan?
Jadi memang kami juga sedang mendorong bahwa stasiun bukan hanya tempat naik turun penumpang, tapi dia didorong jadi tempat kumpul, tempat hang out. Jadi orang punya pilihan tempat hang out lain di luar kafe. Bahkan kita fasilitasi nanti di stasiun itu ada kafe, dengan view yang sangat luar biasa. Orang nggak perlu masuk ke kota lagi, cukup ke pinggir udah all in fasilitas.
Pembiayaan ini murni APBN, tanggung jawab Pemerintah Pusat atau pembagiannya bagaimana?
Jadi kalau bicara secara historis, pembiayaan dari pembangunan jalur KA Makassar-Parepare itu memang kombinasi. Ada pembiayaan yang didukung oleh Pemprov untuk pengadaan tanahnya di awal. Kemudian ada juga pembiayaan dari APBN murni, kemudian ada juga pembiayaan dari SBSN. Terus kemudian juga sudah ada skema pembiayaan dari kegiatan KPBU.
KPBU adalah kegiatan kerja sama pemerintah dengan badan usaha. Di mana mereka juga melakukan pembangunan untuk sisi siding, kemudian mereka melakukan perawatan KA selama 17 tahun. Jadi bayangkan, KA Makassar-Parepare ini sudah terjamin paling tidak 17 tahun, itu sudah ada yang merawat. Jadi ini memang mode-model kerja sama yg baru di lingkungan Ditjen KA dan dimulai di Sulawesi.
Mudah-mudahan ini bisa berjalan dengan baik karena kadang-kadang saat pergantian kekuasaan, apa yang suda di bangun tidak dilanjutkan di masa pemerintahan selanjutnya. Tapi ini kayaknya akan jadi proyek yang berjalan terus ya?
Jadi begini, Pak Menteri pada kesempatan yang lalu hadir kemarin. Dan beliau menyampaikan mudah-mudahan Bapak Presiden berkenan untuk grand launching di tahun depan untuk pengoperasian KA secara utuh. Secara utuh itu kereta apinya sudah datang yang baru, kemudian fasilitasnya sudah betul-betul sesuai dengan apa yang kita inginkan. Jadi masyarakat itu datang terlayani dengan baik, nyaman, dan kehadiran KA ini betul-betul menjadi mimpi yang menjadi kenyataan.
Ini KA ini produksi INKA?
Iya betul
Ini akan single terus apa double track?
Saya kira untuk tahapan pertama, kita memang fokus untuk single track. Ke depan ketika okupansi sudah meningkat, kemudian juga demand-nya sudah meningkat, tentu kita akan bisa tingkatkan. Karena apa? Kita sudah menyiapkan tanahnya itu, RW nya 50 m, jadi tidak ada masalah untuk pengembangan.
Kalau mau dibikin double track udah siap?
Sudah siap.
Wawancara pun berpindah lokasi ke Kantor Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan.
Suasana kantor ini berbeda dari kantor kereta api biasanya. Ini benar-benar berbeda, kelihatan seperti kantor kekinian. Konsepnya memang seperti itu?
Memang karena kita didorong menjadi BLU (Badan Layanan Umum), kita membangun image yang mengarah ke sana. Supaya orang merasa lebih nyaman suasananya, kemudian juga kita ada unsur melayaninya juga lebih terbuka.
Ini bukan stasiun kan pak? Walaupun KA-nya berhenti di sini?
Bukan. Sebetulnya ini didesain untuk perawatan, jadi depo ini untuk perawatan. Cuma kita buat seperti ada tempat pelayanan terpadu. Jadi bukan hanya untuk kegiatan perawatan KA, tapi ada office di sini.
Dan ini kayaknya jantung dari seluruh operasi KA Sulawesi Selatan ya?
Betul, jadi di sini menjadi semacam headquarter, jadi ada home basenya di sini. Dan kalau kita lihat dekat di stasiun Maros itu ada OCC. Itu ruang operation control room terpusat, jadi kita bisa monitoring perjalanan KA.
Itu di stasiun?
Di sebelah nya stasiun. Bukan di sini.
Berapa orang yang ada di sini?
Di sini pegawai kita yang ASN kurang lebih ada sekitar 120-an. Terus yang di stasiun plus tenaga lainnya kurang lebih 220.
Dan anak-anak muda kebanyakan?
Rata-rata didominasi diisi oleh usia produktif. Usia di bawah 40 tahun, hampir sekitar 90%.
Dan ini lagi-lagi berbeda dari yang biasa kita temui di ekosistem KA. Kebanyakan udah senior, ini benar-benar seperti startup.
Ini memang kita bisa dibilang ini generasi milenial. Makanya image building kita juga fasilitasi untuk mengakomodir anak-anak muda dan mereka supaya lebih kreatif. Kalau dilihat suasana kantor kita, di dinding nya ini encourage anak-anak muda ini supaya lebih kreatif.
Konsepnya Kereta Api Sulawesi Selatan dari awal memang seperti ini?
Konsepnya tentu beda ya. Namun kita seiring dengan waktu kita mencoba beradaptasi dengan kebutuhan. Apalagi kita melihat angkatan kerja yang ada di Balai Sulawesi ini didominasi anak-anak muda.
Bagaimana tanggapan Pak Menteri?
Waktu Pak Menteri datang, beliau cukup senang-senang saja. Tidak ada respon yang ini, bahkan bisa dibilang mungkin kantor balai pengelola ini yang di lingkungan Ditjen KA, saat ini mungkin yang paling bagus.
Jadi KA Sulsel akan full operate Mei tahun depan?
Ya, insyaallah. Bukan dari Maros saja, tapi dari Mandai sampai ke Garongkong. Parepare kita masih menyisakan 20 km.
Dan Parepare masih belum kekejar di 2023?
Saat ini kita sedang fokus untuk pengadaan tanah ke arah Makassar. Jadi kalau itu sudah siap, kita bisa anggarkan untuk konstruksinya.
Jadi bukan Parepare dulu?
Kemungkinannya dalam waktu dekat kita selesaikan yang Makassar.
Pak Gappa ini sudah lama di Ditjen KA ya, berapa tahun?
Jadi kepala balai sudah 3 kali dari mulai Sumatera Utara, Kepala Balai LRT Sumatera Selatan, dan ini yang ketiga Kepala Balai Pengelola Sulawesi Selatan.
Bisa nggak sih ini jadi prototipe untuk seluruh Indonesia? Karena di Jakarta dan Jawa kita mau bikin MRT saja susahnya minta ampun.
Ya saya kira ini menjadi bagian challenging buat Dirjen KA. Di satu sisi, Bapak Menteri juga mendorong creative financing. Jadi bagaimana kita mencari sumber pembiayaan baru di luar APBN.
Saya kira ini momentum yang harus kita kelola dengan baik, dan kemungkinan itu sangat terbuka. Tinggal kita siapkan secara konsep betul-betul matang, jadi begitu ditawarkan dengan pihak ketiga, bisa direspon dengan baik.
Ada keraguan tidak, karena kan masyarakat sudah kadung punya kendaraan pribadi. Aplikasi ojek online itu juga sudah cukup banyak juga. Apakah ini akan menjadi game changer untuk pola transportasi?
Kalau kita perhatikan trase jalur KA dengan trase moda darat lainnya itu sebetulnya kita berdampingan. Dan kalau dilihat trennya sekarang, tren angkutan darat itu sudah mulai fase jenuh.
Artinya dengan keberadaan KA ini merupakan solusi untuk mengalihkan kejenuhan di kendaraan. Saya kira ini hanya masalah waktu saja, pada akhirnya nanti semua akan ke KA.
Kalau kita lihat di negara-negara maju, KA itu bukan alternatif transportasi. Dia merupakan solusi primer, bahkan jadi backbone transportasi. Jadi tidak hanya didorong sebagai transportasi penumpang, tapi juga untuk angkutan logistik.
Sekarang gimana kalau angkutan logistik? Seberapa optimis ini bisa menjadi solusi?
Saya kira sekarang Pemerintah selama ini, mulai dari Bapak Presiden, Pak Menhub, itu sangat konsen betul supaya share angkutan di darat itu bisa juga dialihkan ke KA. Karena kenapa? Kita lihat beban jalan sudah cukup jenuh. Biaya perawatan tinggi, belum lagi biaya transportasi nya juga tinggi.
Kehadiran KA memang pada saat ini masih seperti alternatif. Jadi ada choice, moda yang digunakan. Tapi ke depan ini bukan hanya sekadar choice, ini menjadi backbone. Karena KA memiliki keunggulan dibandingkan moda darat.
Contohnya, dari segi kecepatan, tidak macet, ketepatan waktu, kemudian keamanan, terus juga biaya handling. Ini nanti biaya handling pun bisa kita minimalisir. Sehingga menekan biaya operasional, dan harga yang sampai ke masyarakat bisa lebih rendah. Itu mungkin ekspektasi dalam jangka waktu panjang.
Terakhir, harapan Pak Gappa?
Kepala Balai: Paling tidak ini sudah ada legacy. Dan ini bukti konkret keberpihakan Pemerintah Pusat, juga Kementerian Perhubungan di wilayah Sulsel. Dan siapapun nanti yang melanjutkan ini, tidak berhenti akan tetap berlanjut.
Termasuk memenuhi janji ya adanya KA di Sulawesi Selatan?
Sudah operasi. Jadi kalau bicara janji sebetulnya sekarang sudah operasi. Hanya tinggal sekarang kita fokus peningkatan kapasitas, kemudian peningkatan kecepatan KA. Sambil jalan juga aksesibilitas dari dan ke stasiun itu terlayani dengan baik.
(eds/eds)