Buka-bukaan Pengelolaan Dana Haji dan Kantong Investasi BPKH

Wawancara Khusus Kepala BPKH Fadlul Imansyah

Buka-bukaan Pengelolaan Dana Haji dan Kantong Investasi BPKH

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Jumat, 24 Feb 2023 16:03 WIB
Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Fadlul Imansyah
Kepala BPKH Fadlul Imansyah/Foto: Dok Situs BPKH

Kalau ngitung Rp 25 juta padahal ongkos keseluruhannya Rp 35 juta 2010, kalau kita potong di Rp 70 juta misalnya atau Rp 90 juta, maka angkanya yang disetor harusnya lebih Rp 50 juta? Tapi nggak populer secara politis sih sebenarnya?

Itu Pak Vito yang ngomong lah.

Tapi kan kita harus sehat juga jangan sampai pada akhirnya, kita kan bisa membayangkan orang harus menunggu puluhan tahun, mereka punya ekspektasi ya udah yang ada di kepala kita Rp 25 juta. Bersama istri misalnya menjadi Rp 50 juta itu kan nggak cukup sebenarnya. Ini pahit sih, tapi kan faktanya seperti itu...

Ada tiga sebenarnya kesimpulan sebagai kompensasi atas kita mengambil nilai tabungan nilai manfaat yang pada saat kita kumpulkan di tahun-tahun pandemi kemudian dialokasikan untuk yang berangkat.

Pertama tadi kan kenaikan nilai setoran awal. Kedua, akan ada cicilan setoran lunas. Jadi setoran lunasnya juga akan naik juga dan bisa dicicil. Yang ketiga adalah nanti akan ada kenaikan BIPIH yang dibayarkan setiap tahun. Nanti tergantung kondisi ekonomi segala macam. Sehingga total-total itu sebetulnya secara gradual itu bisa menyehatkan keuangan haji ke depannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi yang jadi patokan pertama yang Rp 25 juta ini. Kalau ini nggak bergerak repot. Rp 25 juta pengelolaan paling maksimal kan BPKH nggak mungkin naruh di tempat-tempat lain. Di tempat-tempat aman sekitar 6% setahun?

Kita kemarin 6,28%

Kan nggak mungkin ngejar sampai dari Rp 25 juta menjadi Rp 90 juta dalam kurun waktu berapapun?

Even double digit pun, nggak kekejar juga, memang harus ada yang naik di dalam setoran-setoran itu.

ADVERTISEMENT

Kalau nggak, nanti di belakangnya yang repot. Atau begini mungkin pengelolaannya diberikan keleluasan lebih?

Mungkin sekali cuma, undang-undang pertama ada masalah tanggung renteng. Sebenarnya ada perspektif tanggung renteng yang berbeda juga ternyata. Tanggung renteng itu adalah tanggung renteng untuk yang nilai pokok. Kalau hasil investasi atau nilai manfaat itu dulu kabarnya itu terpisah di dalam direktorat keuangan hajinya, antara yang mengelola setoran dan yang hasil investasinya. Itu satu mengenai tanggung renteng. Ini akan dicoba direlaksasi lah bahasanya.

Yang kedua masalah instrumennya. Walaupun sebenarnya instrumen investasi lain-lain tapi lain-lain harus di...

Didefinisikan?

Betul, karena sekarang yang lagi hits diminta BPKH untuk invest di ekosistem perhajian. Kalau undang-undangnya memang memungkinkan dan stated clearly di dalam pasalnya.

Semangat banget ya?

Ya.

Tanpa kelolaan haji itu untuk membangun infrastruktur, IKN misalnya seperti gosip-gosip yang beredar atau dikorupsi, dana itu saja tidak cukup untuk mengirimkan jemaah Indonesia untuk berangkat. Jangan lari ke gosip-gosip itu dulu, cerita-cerita yang miring, ini fakta yang ada sebenarnya ada yang salah di penetapan setoran awal. Idealnya berapa?

Saya sempat sampaikan, tapi nggak tahu nih apakah angkanya boleh keluar apa nggak ya. Tapi dibilang bahasanya gini lah, jangan segitu lah dulu Pak, gradual saja, bertahap.

Kalau mau pahit nih, anda pejabat negara satu sisi, tapi anda orang yang paham mengelola keuangan untuk diputar untuk diinvestasikan dan kemudian mendapat hasil diharapkan, itu idealnya berapa?

Kita kasih analogi aja. Sekarang kan Rp 90 juta, dulu Rp 25 juta. Waktu Rp 25 juta total biayanya Rp 35 juta, itu sekitar 80%. Berarti kalau sekarang Rp 90 juta, kalau kita lihat 2010. Kalau mau lihat situ. Tapi nanti ada pertanyaan, kalau gitu gunanya BPKH apa?

Takutnya pada akhirnya, saya yakin sekali pengelolaan profesional tapi pada akhirnya dalam tanda kutip bisa memaksa lembaga itu menerapkan skema ponzi pada akhirnya. Itu kan bahaya kalau kayak gitu. Walaupun itu tidak akan terjadi pasti dikontrol ada BPK, ada DPR dan sebagainya. Sekarang ini angka yang muncul yang ditetapkan Rp 50 juta katakanlah...

Karena begini konsepnya, sekarang ini, kesepakatan DPR dengan Kementerian Agama dengan BPKH nilai yang dibayarkan oleh calon jemaah haji harus lebih besar dari nilai manfaat yang dikontribusikan. Bahasanya kalau Rp 90 juta minimal Rp 41 juta lah, atau lebih Rp 50 juta.

Mereka yang berangkat ini?

Kan ada bahasanya sudah lunas, setoran lunas di tahun 2020. Nggak nambah. Itu kebijakan politik anggaran bahasanya.

Itu siapa yang nanggung?

Nilai manfaat dari yang dihasilkan selama pandemi itu. Itu diambil dari situ tabungannya.

Cukup nggak?

Cukup. Alhamdulillah cukup. Masalahnya sebetulnya gini, kita ini orang keuangan selalu bicaranya proyeksi ke depan. Jadi kita harus khawatir pada saat kita punya proyeksi yang nggak match, yang mismatch, statement itu yang kita mau sampaikan ke publik dan ke seluruh stakeholder. Bahwa bapak dan ibu 2-3 tahun ke depan kalau ini kita nggak ubah nanti kita jadi salah. Makanya kita sampaikan seperti ini. Dan alhamdulillahnya kita punya Menteri Agama yang berani untuk tidak populer. Yang beliau yang menyampaikan 70:30.

Jadi Menteri Agama sebelumnya nggak berani karena takut nggak populer ya?

Saya nggak bisa ngomong kayak gitu.

Berarti Rp 25 juta nggak akan terjadi terus-menerus dan setiap tahun pasti akan terjadi kenaikan?

Pasti akan terjadi kenaikan.

Nggak akan mungkin turun seperti nature-nya keuangan ada inflasi dan sebagainya?

Sampai pada titik semua nilai manfaat yang kita hasilkan itu terdistribusi oleh calon jemaah yang berangkat maupun tunggu. Dan nanti idealnya mereka akan berangkat dengan nilai manfaat itu, tanpa harus menambah lagi. Itu idealnya, itu yang akan kita arahkan. Tapi masalahnya angkanya di ekuilibrium berapa itu nanti akan berjalan sesuai dengan berjalannya waktu.

Ada ini nggak terobosan-terobosan yang dilakukan? Betul undang-undang meretriksi semua upaya bebas, ada batasan-batasan dilakukan? Ada nggak kira-kira terobosan-terobosan yang bisa dilakukan sehingga membantu juga nih proses penambahan ongkos yang tidak terlalu berat untuk publik?

Jadi gini, nilai investasi total yield yang dihasilkan itu one thing. Pak Vito juga menyampaikan karena sedemikian besar kenaikannya sehingga mau di atas 10% pun rasanya kok nggak akan nutupin juga. Otomatis kan angsuran awal naik dan segala macam mengikuti. Sebenarnya di dalam pikiran kita adalah kita bisa membantu Kementerian Agama dalam rangka efisiensi biaya itu di sisi mana.

Satu-satunya jalan adalah kita harus masuk ke dalam ekosistem haji. BPKH dengan dana kelolaannya harus masuk ke dalam ekosistem haji.

Ekosistem pengelolaan haji yang mungkin di dalamnya BPKH itu bisa melakukan investasi itu apa?

Pertama, akomodasi penginapan. Memang cita-citanya kita punya misalnya say Indonesia tower. Kan pernah ada cita-cita wisma Indonesia. Sebelum ke sana sebenarnya paling gampang kita melakukan advance payment ke dalam hotel. Karena itu sudah dilakukan oleh banyak orang, dan termasuk apa namanya travel-travel umroh.

Misalnya kayak agent booking hotel, kita booking hotel misalnya let's 5-10 tahun di fix cost dan kita ada perjanjiannya. Itu bukan cuma buat jemaah haji. Karena jemaah haji bahasanya mereka itu ternyata Kementerian Agama itu nge-booking satu musim, bukan nge-booking 5 hari, 10 hari, 14 hari, nggak. Satu musim itu 3 bulan. Kosong isi pokoknya dia satu musim. Bisa dibayangkan kalau kita bisa nge-booking setahun, itu kan sebenarnya travel-travel umroh itu membutuhkan itu.

Satu hotel tanda kutip itu berapa kamar dibeli BPKH, kalau misalnya ada travel haji umroh mau ngirim jemaah ke sana?

Silakan, bayarnya ke kita, di luar, termasuk di dalamnya selama 3 bulan calon jemaah itu. Itu satu. Kita jangan bicara bangun gedung dulu deh. Kita advance payment dulu aja. Itu sudah satu hal menurut kami secara harga, kan otomatis dong pasti harga seharusnya lebih murah dan fix cost.

Kedua, masalah catering. Sama juga kita juga memanfaatkan kegiatan umroh ini, karena umroh ini sekarang, kemarin tahun 2022 menurut informasi dari konjen di sana itu sudah 2 juta jemaah umroh. Bisa dibayangkan 2 juta kalau 3 kali makan, kali berapa tuh, itu ekosistemnya luar biasa kan.

Kalau misalnya kita punya satu pabrik, atau satu apalah yang mengelola catering ini secara konsisten itu kan cost-nya pasti murah dong. Kan orang misalnya cuma pas waktu haji doang, pasti kan mereka dibilang peak season, termasuk kaya hotel. Akhirnya harga daging naik, harga apa naik. Tapi kalau kita buat dalam satu tahun perencanaan.

Dan supply chain bisa ikut?

Exactly. Dan kita lagi dorong nih gimana caranya bahan bakunya dari Indonesia langsung.

Transportasi?

Nah transportasi yang kedua. Kita sudah ditanya karena ditanya, somehow electrical bus di Jakarta, busway dan sebagainya itu dilirik sebagai salah satu moda transportasi yang efisien katanya. Dan itu sudah ditanya sama orang kementerian haji di Saudi.

Jadi sekarang sudah ada shuttle bus dari tempat Miqat ke Masjidil Haram dan itu gratis. Pertanyaannya, ini kan baru buat umroh nih, haji kan butuh banyak lagi, mereka itu butuh dibantu untuk pengadaan electrical busnya. Dan itu siapa yang bisa melakukan itu, karena Indonesia punya experience itu, mereka minta bisa nggak kalian bantu, sekalian kalian mau invest, kita deh bagi hasil, OK buat mereka.

Ini mewujudkan keinginan kita, kita tuh bangsa dengan jumlah jamaah haji terbesar, jadi harusnya kita bukan sekadar pasar tapi pemain di sana?

Dan kerajaan Saudi sekarang pun pola pikirnya sudah sama. Mereka sekarang bukan membentuk namanya muasasah dulu namanya. Seperti yayasan yang mengelola ibadah haji. Sekarang mereka pakai PT.

Swasta semua private semua?

Swasta, private, dan kalau sudah bicara swasta dan isinya banker dan mantan-mantan CEO, board di beberapa lembaga perusahaan di Saudi ya.

Kita sudah ketemu mereka semua, dan mereka paham bahwa kalau di bisnis namanya kolaborasi. Mereka harus punya kolaborasi dan dia tahu 80% dari syarikah muasasah yang dulu muasasahnya Indonesia itu 80% marketnya adalah Indonesia. Jadi mereka juga tahu, kalau kita berhentiin kita pindah ke yang lain karena sekarang bentuknya open, open bidding, mereka khawatir. Mereka sudah ajak kita untuk itu.


Hide Ads