Eksklusif Bupati Sumenep Achmad Fauzi

Misi Menghidupkan Kembali 200 Km Rel Kereta di Madura

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 23 Mei 2023 15:34 WIB
Foto: dok. Pemkab Sumenep
Jakarta -

Ratusan kilometer jalur kereta api tidak aktif selama bertahun-tahun di Pulau Madura. Kini muncul seruan kepada pemerintah untuk menghidupkan kembali jalur-jalur kereta api yang sudah mati suri itu.

Bupati Sumenep Achmad Fauzi menjadi salah satu tokoh yang cukup getol menyerukan reaktivasi jalur kereta api yang mati tersebut. Fauzi, menyatakan sejauh ini ada 221 kilometer jalur kereta api yang mati suri di Madura.

Jalur itu terbentang dari daerahnya yang berada di paling timur Madura hingga ke Bangkalan yang ada di ujung barat pulau yang sama. Fauzi juga mengingatkan rencana reaktivasi ini sendiri sudah dipersiapkan pemerintah lewat Perpres Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di kawasan Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, Kawasan Bromo Tengger Semeru, serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.

"Sebenarnya kan reaktivasi kereta ini dasarnya bukan karena aspirasi, dasar awalnya itu di Perpres 80 tahun 2019, meski saya yakini adanya Perpres itu, yang di dalamnya ada reaktivasi kereta mungkin dasarnya aspirasi baru dimasukkan ke program strategis nasional oleh pemerintah," beber Fauzi dalam Wawancara Khusus Blak-blakan detikcom.

Bahkan, Fauzi sebagai pihak yang paling getol menyerukan reaktivasi rel kereta api di Madura ini sudah bersurat langsung ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal permintaan ini. Dia juga mengajak pemimpin daerah seluruh Pulau Madura untuk ikut serta.

"Tetapi sebelumnya, saya sudah bersurat ke Presiden. Saya pikir COVID-19 ini sudah mulai berlalu, kita harus hangatkan lagi rencana-rencana besar pemerintah, sehingga kami bersuratan ke presiden, salah satunya terkait dengan reaktivasi kereta ini. Saya juga mengajak bupati lain untuk hal ini," kata Fauzi.

Fauzi juga bicara banyak hal dengan detikcom, mulai dari rencana aksesibilitas udara dan laut, pembangunan pariwisata, hingga perkembangan ekonomi di Sumenep. Berikut ini wawancara lengkap detikcom dengan Achmad Fauzi:

Kabarnya Sumenep punya rencana reaktivasi jalur kereta api, sebetulnya jalur kereta di sana ada berapa panjangnya?
Kurang lebih hitungan lama itu sekitar 221 kiloan (kilometer) lah.

Sumenep sendiri profil daerahnya seperti apa?
Sumenep ini kabupaten yang letaknya paling timur di Pulau Madura, di barat itu dekat Suramadu ada Bangkalan, Sampang, Pamekasan, baru Sumenep. Kita ini kabupaten yang punya banyak pulau ada sekitar 136 pulau, kami ini kabupaten Kepulauan yang paling banyak di pulaunya di Jawa. Yang dihuni penduduk itu ada 48 pulau kurang lebih.

Kita punya banyak potensi, pariwisata, sumber daya alam, kami ini satu-satunya kabupaten di Jawa Timur pemilik dan penghasil gas terbesar. Jadi sumber gas alam kita dialirkan lewat pipa bawah laut ke daratan Jawa Timur. Itu dilakukan oleh beberapa perusahaan swasta. Gasnya ini untuk cover industri di daratan Jawa Timur. Jadi dengan pipa di laut dialirkan ke daratan sampai ke Surabaya.

Kalau jumlah penduduk 1,1 juta, diasporanya lumayan paling kurang lebih 10% tersebar di seluruh Indonesia.

Profil penduduknya seperti apa, matapencahariannya apa saja?
Kita di sini ada petani, ada pelaut. Karena kita secara agropolitan memiliki lahan pertanian yang cukup luas juga. Totalnya kita punya 37 kecamatan, 334 desa, 4 kelurahan, tersebar di pulau-pulau.

Sumenep ini lekat juga dengan sejarah Indonesia, karena ada salah satu tokoh di sana?
Iya ada Arya Wira Raja, salah satu raja kita yang pertama yang memiliki sumbangsih pemikiran membantu Raden Wijaya untuk mengalahkan Singosari dan mendirikan Majapahit.

Selain pertanian, kelautan, dan gas, apakah masih banyak potensi ekonomi di Sumenep?
Garam juga ada di sana.

Untuk rencana reaktivasi kereta, rencananya dikembangkan sejauh apa, untuk penumpang atau apakah da rencana pengembangan Sumenep jadi wilayah industri, jadi kereta kan bisa juga angkut barang?
Sebenarnya bicara industri kan dalam proses tahun demi tahun industri ini sudah mulai masuk tapi nggak besar, nah itu harus ada penyesuaian terkait RT-RW. Review sudah kita lakukan. Kita kabupaten pertama di Jawa Timur yang me-review RT-RW, artinya kita jelas ke depan kita mau Sumenep ini benar-benar tergali potensinya. Di industri, pariwisata, pertanian, dan sebagainya.

Apa potensi industri yang mau digali?
Di Perencanaan-perencanaan yang sudah ada perusahaan pabrik soda ash, itu industri strategis bahan bakunya garam. Jadi ini bisa menyerap tenaga kerja cukup banyak. Keberadaan garam saya pikir ini juga bisa dalam rangka membuat harga garam itu stabil.

Seberapa besar hitungan kontribusi garam di Sumenep untuk Indonesia?
Garam ini kan kebutuhannya itu kurang lebih di atas 3 juta ton per tahun. Kalau Sumenep itu, maksud saya PT Garam ya, kalau nggak salah 600 ribu, dengan swasta lain mungkin 1 juta ton mungkin. Ini harus dipacu agar impor bisa dikurangi.

Lihat Video: Audiensi Menhub dan Bupati Sumenep Upaya Maksimalkan Moda Transportasi di Madura







(hal/eds)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork