Menanti Taji LRT Jabodebek Membelah Macet Jakarta

Wawancara Eksklusif Dirut KAI Didiek Hartantyo

Menanti Taji LRT Jabodebek Membelah Macet Jakarta

Ilyas Fadilah - detikFinance
Jumat, 16 Jun 2023 13:02 WIB

Sadar nggak kalau Bapak jadi selebtwit di media sosial, atau disayang banyak anak kereta. Khususnya waktu momen pembahasan importasi KRL di DPR. Sadar akan hal itu?

Saya itu pada dasarnya pekerja , jadi pada waktu saya di perbankan, saya orangnya pekerja keras, apapun tugas yang diberikan saya selesaikan sebaik-baiknya. Artinya saya selalu mempunyai karakteristik sesuatu beyond expectation. Apakah itu lebih cepat, lebih berkualitas.

Mengenai medsos itu kegemaran saya dari dulu untuk hearing apa yang saya lakukan. Sehingga saya selalu menyebar berita yang positif, memberikan suatu pemahaman kepada para media sosial, supaya memahami secara menyeluruh. KAI sejak tahun lalu saya agak berkurang aktivitas di Twitter, karena aktivitas saya begitu banyak. Jadi rekan-rekan media sosial, itu semua saya lakukan dari HP saya sendiri. Nggak pakai Admin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jadi kalau twitter di-like, di-retweet, itu bapak sendiri yang pegang?

Betul.

Kereta sekarang ini kan sangat diperhatikan oleh netizen, Pak. Pernah nggak dapat kritik pedas dari netizen?

Sering ya. Jadi saya itu sebetulnya menggunakan medsos itu untuk self evaluation. Misalnya contohnya, netizen mengkritik kereta (ekonomi) K3 kelas ekonomi yang duduk berhadap-hadapan. Saya sendiri pernah mencoba duduk di K3 duduk berhadap-hadapan.

ADVERTISEMENT

Memang kalau saya di lapangan saya selalu melakukan survei tanya jawab. Mereka juga menyampaikan penumpang K3 untuk perjalanan tidak terlalu jauh mereka nyaman. Bahkan banyak para netizen itu menggunakan ke Jakarta-Bandung, Jakarta-Cirebon, atau Yogya-Madiun, itu menggunakan K3 karena murah sekali.

Namun untuk jarak jauh, nah inilah yang saya pikirkan. Karena pada saat angkutan Lebaran saya mengamati betapa para penumpang itu untuk perjalanan 12 jam, 10 jam situasi itu yang saya bilang, wah ini kok sudah tidak manusiawi lagi. Saya menghargai masukan netizen. Maka sekarang kereta K3 yang jarak jauh kita utamakan ini kita konversi menjadi kereta yang lebih manusiawi.

Dulu kereta yang duduk berhadap-hadapan itu satu kereta 106 penumpang. Kemudian yang premium menjadi 80 penumpang. Sekarang yang kita perbaiki ini 72 penumpang. Kapasitas kereta ini yang 72 penumpang. Jadi dari 106, ke 80, sekarang menjadi 72. Jadi antara kelas eksekutif yang 50 penumpang dengan 72 penumpang ini tidak terlalu berbeda. Kalau masalah AC, kenyamanan lain sama. Inilah yang saya melakukan adaptasi agar masyarakat Indonesia yang sekarang sudah meningkat kualitas hidupnya, pendapatan, juga bisa menikmati kenyamanan kelas ekonomi yang bedanya dengan kelas eksekutif tidak terlalu jauh.

Nanti jadinya ganti nama atau gimana kelasnya?

Sementara kita masih sebut ekonomi, kita lagi buat kebijakan di bulan ke depan, lagi kita godok bagaimana tarifnya, karena kan kereta api ini korporasi, setiap biaya yang dikeluarkan harus memberikan return yang memadai agar pelayanan memadai.

Jadi kereta ekonomi yang diganti kursinya itu semuanya nggak?

Kita utamakan yang jarak jauh dulu. Ke depan kita perbaiki semuanya.

Ada berapa yang diganti, yang jarak jauh ini?

Sekarang ini ada 4 kereta yang kita perbaiki. Jadi masing-masing kereta ini ada 10. Nanti diganti bertahap.

Pak Dirut katanya sampai sempat nangis lihat ibu hamil di tempat duduk sandaran tegak, itu benar?

Ya sebetulnya waktu itu saya itu sering ke lapangan, dan saya selalu cek di lapangan, terus bagaimana perasaan penumpang. Saya orangnya sedikit melankolis, kalau lihat sesuatu yang tidak pada tempatnya apalagi menyangkut tiga kaum yan - kaum manula, wanita hamil, dan disabilitas, ini selalu menjadi perhatian. Saya selalu sampaikan ke KAI berikan kenyamanan ke tiga ini dan anak-anak.

Kalau tiga kaum ini dan anak-anak nyaman, maka masyarakat lain itu pasti akan nyaman. Menyangkut apa yang mas Edo sampaikan tadi, saya secara tidak sadar waktu saya cerita pada salah seorang teman itu nggak terasa otomatis dia melihat saya mengeluarkan air mata. Tapi itulah bagaimana melayani dengan hati dengan perasaan. Itu selalu menyentuh kejiwaan saya sehingga tidak sadar air mata keluar dari mata saya.

Yang pasti kereta api itu tidak punya uang yang banyak, tapi secara bertahap kita lakukan perbaikan-perbaikan dan sekarang ini kita sedang order ke INKA untuk meremajakan kereta api yang di atas 30 tahun ini tahun ini 612. Ini kereta jarak jauh, kereta jarak jauh ini yang kedua, karena di 2017 ini kita sudah meremajakan 438. Nah di 2020 sebetulnya kita punya program tapi karena pandemi kita tunda.

2023 ini kita remajakan yang harapannya tahun ini sudah ada 6 trainset yang masuk dalam fleet, termasuk nanti ada 6

Jadi empat kereta yang direnovasi di Manggarai itu kereta tegak tadi yang diganti kursi?

Iya. Penumpangnya jadi cuma 72 dalam satu kereta.

Jurusannya yang ke mana itu?

Ke Jawa.

Apa rutenya?

Nanti kita akan umumkan pada waktunya, yang jelas kan ada kereta ekonomi yang dari Jakarta ke Surabaya, ada yang dari Jakarta ke Solo .

Kapan akan di-launch?

Segera, jadi sudah hampir selesai dalam waktu segera akan di-launch yang K3 ini terbaru

Segera ini kapan?

Ya mungkin sekitar 1 bulan dua bulan ini. Jadi nanti tempat duduknya bisa declining, bisa diputar. Jadi arahnya menyesuaikan dengan arah perjalanan kita.

Tarifnya?

Di awal nanti kita akan tetap dulu, sambil nanti kita menyesuaikan perjalanan.


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads