Jadi hal yang perlu kita sempurnakan dari uji coba ini adalah alignment di pintu seperti saya sampaikan. Adjustment ini sedang dalam proses dan ini sudah kita identifikasi, harapannya nanti sistem persinyalannya ini akan segera dinput.
Kita lihat di sini, di sini kabin LRT Jabodebek, tidak ada masinisnya. Kereta ini berjalan tanpa masinis. Operasional kosong (masinis).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Inilah salah satu attendant yang mengawal jalannya LRT ini, muda millennial, gen Z
Ini kan LRT 42 km, tentu nggak akan berhenti sampai di 3 lintasan ini saja. Ada peta besar akan ke mana dan kapan dibangun kembali?
Memang fokus kita sekarang adalah penyelesaian LRT Jabodebek tahap satu. Pada tiga lintasan yang ujungnya CIbubur dan di Bekasi Timur. Tahap kedua LRT adalah dari Cibubur ke arah Bogor. Namun kita ingin lihat kinerja daripada operasional dulu, sambil kita evaluasi dan kelayakan kalau kita perpanjang ke Cibubur. Memang skema pembiayaan LRT ini adalah infrastruktur dan operator itu digabung.
Sehingga investasinya itu sangat tinggi. Jadi kalau dari 29,9 terus bertambah jadi 32,4, yang besar itu infrastrukturnya. Sarananya ini kita Rp 4 triliun, yang besar itu infrastrukturnya. Dan dalam perkeretaapian tahun 2007 infrastruktur itu. Sehingga kalau nanti skema pembiayaannya baik yang governance dan pemerintah bisa mengukurnya, maka kelayakan daripada tahap kedua akan lebih bagus dan kita bisa mengundang investor-investor untuk berpartisipasi dalam moda transportasi massal ini.
Nanti lintasan selanjutnya akan ke mana?
Jadi dari Cibubur akan sepanjang jalan tol itu ke Bogor.
Itukah yang paling dekat, ke Bogor?
Ya itu rencananya seperti itu.
Yang Tangerang?
Nanti pemerintah yang akan rencanakan.
Proyek Kereta Cepat saat ini juga sedang uji coba. Apa aja concern sejauh ini?
Jadi untuk KCJB sekarang dalam tahap test commissioning, di mana yang terakhir kecepatan maksimal 180 km per jam. Saat ini sedang dilakukan penyempurnaan mengenai proteksi jalur kereta cepat, di mana akan dibangun sound barrier.
Karena kereta cepat ini dengan laju 350 km per jam itu akan memberikan suara yang, kita sekarang sound barrier jadi bagian yang sedang disempurnakan di samping keselamatan, 350 km itu beda dengan kecepatan kereta api yang kecepatan 120 km per jam. Sehingga kalau nanti sound barrier sudah selesai, proteksi sudah selesai, maka kita akan menuju 350 km per jam. Yang harapannya di pertengahan Juli kita bisa melanjutkan. Ini sejarah perkeretaapian di mana KCJB akan beroperasi 350 km per jam yang sebelumnya belum ada.
Pertengahan Juli maksudnya...?
Masih testing commercial. Commercial sekitar 18 Agustus juga.
Untuk LRT Jabodebek, headway akan berapa lama?
Jadi nanti headway saat peak hour dari Bekasi Timur sekitar 6 menit sekali. Dari Cibubur juga 6 menit sekali, nanti ketemu di Cawang, itu 3 menit. Lebih singkat karena ada 2 kereta.
Kalau peak hour jam 6 sampe jam 8 pagi, sore jam 4 sampai setengah 6 sore.
Tiba di OCC
Kita sekarang berada di OCC LRT Jabodebek di kawasan Bekasi Timur dekat dengan stasiun Jatimulya. Jadi kawasan OCC ini ada di depo LRT Jabodebek luasnya 10 hektar, ada area stabling, ada area light maintenance, ada area heavy maintenance. Khusus ruangan ini khusus ruangan control centre, di mana dari ruangan inilah operasi dari LRT Jabodebek dilakukan.
Di layar yang ada screen, menunjukkan ada posisi stasiun di Cawang di ujung, merupakan sentral integrasi, di Cawang terhubung ke Dukuh atas, Cawang terhubung Harjamukti di Bogor, dan Jatimulya.
Inilah LRT yang sudah terintegrasi. Di sini ada beberapa operator di mana masing-masing operator mengolah satu lintas. Harjamukti ke Cawang satu lintas pertama. Kemudian dari Cawang ke Dukung atas lintas kedua, dan dari Cawang ke Jatimulya di lintas 3.
(eds/eds)