Menanti Taji LRT Jabodebek Membelah Macet Jakarta

Wawancara Eksklusif Dirut KAI Didiek Hartantyo

Menanti Taji LRT Jabodebek Membelah Macet Jakarta

Ilyas Fadilah - detikFinance
Jumat, 16 Jun 2023 13:02 WIB

Kecepatan operasional untuk LRT Jabodebek ini berapa, Pak?

Sampai 90 km per jam, maksimal.

Dari stasiun Jatimulya sampai Dukuh Atas waktu tempuhnya berapa?

Waktu tempuhnya sekitar 30 menit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada kekhawatiran proses menuju stasiun akan jadi titik kemacetan baru. Apa strategi KAI untuk mencegah timbulnya titik-kemacetan baru di stasiun ini?

Jadi ada dua hal yang kita lakukan untuk mencegah terjadinya kemacetan di stasiun-stasiun kereta api ya. Yang pertama akses, kita sudah bekerja sama dengan pemerintah daerah yang ada di Jabodetabek ini yang di lintasan, apakah itu Bekasi, Depok, Bogor, sehingga akses ke stasiun ini sudah terbangun memang belum sempurna, tapi kita melihat sudah ada perbaikan-perbaikan. Yang kedua integrasi antarmoda.

Jadi di stasiun-stasiun itu nanti integrasi dengan moda transportasi lain sehingga nanti ada kerjasama dengan pengembang, jadi kawasan feeder ke stasiun. Kemudian ada juga penyajian parking ride di stasiun-stasiun ujung, terutama di Harjamukti, Cibubur, Ciracas, dan di Bekasi Timur. Sehingga kapasitasnya belum besar, belum ideal, belum besar sekali, tapi ini kita kembangkan bagaimana nanti bisa mempermudah melakukan perjalanan.

ADVERTISEMENT

Di mana saja kantong parkir?

Terutama di ujung ya di Harjamukti tersedia, kemudian di Bekasi Timur, dan di beberapa tempat lain. Taman mini ada tapi di situ tidak belum ada parkir. Tapi di TMII sudah ada kerja sama dengan Jasa Marga. Nanti di sana ada semacam area komersial bisa memberikan kenyamanan bagi pengguna LRT.

LRT Jabodebek, ini kan anak usaha baru, apakah juga akan memaksimalkan pendapatan dari non farebox seperti MRT?

Jadi LRT Jabodebek salah satu divisi di kereta api, ini bukan anak perusahaan, ini divisi yang mempunyai pengelolaan tersendiri. Jadi kalau yang kereta api pusat pengendalian itu kan di pusat sama di DAOP-DAOP, tapi kalau LRT punya pengelolaan di Bekasi Timur.

Pertanyaan kedua, bagaimana mengoptimalkan pendapatan dari selain tiket? non fare box ini akan kita optimalkan di sekitar kawasan sepanjang 20 meter stasiun ini akan ada TOD. ini kita juga sedang buat tata kelola baik, bagaimana value ini.

Kemudian periklanan, di ruang ini baik stasiun-stasiun maupun di sarananya, di keretanya, ini kita sedang kembangkan juga.

Bakal ada penjualan naming right juga?

Iya arahnya ke sana naming right. Jadi stasiunnya akan ada naming right, kemudian yang kedua periklanan di stasiun dan di keretanya sedang kita proses bekerja sama dengan salah satu developer iklan yang terkenal juga sudah digunakan di MRT.

Tiket sendiri gimana yang diusulkan KAI?

Jadi untuk ticketing memang kita masih bahas dengan perhubungan, karena ini menyangkut adanya PSO. Karena memang ini akan ditunjang dengan subsidi. Dalam pembahasan dengan Menko Maritim, kita asumsikan sebesar Rp 15 ribu. Namun ini masih berkembang, karena nanti ada tarif kilometer tertentu kemudian ada penambahan, strukturnya mirip dengan KCI.

Jadi per kilometer?

Betul.

Benar nggak kalau tarif awal saat tap itu Rp 5.000?

Penjelasan Pak Dirjen kemarin seperti itu. Jadi nanti akan ada tarif awal di 25 km pertama, setelah itu nanti akan ada penambahan. Itu yang di KCI ya. Yang LRT formulanya masih kita diskusikan.

Tiba di Stasiun Halim.

Nah ini stasiun Halim, ini dengan kereta cepat integrasinya. Nanti kalau penumpang LRT dari Dukuh Atas mau naik kereta cepat, turunnya di sini. Kemudian jalan menuju ke stasiun sana.

Ini jadi stasiun yang paling sulit dibangun?

Yang paling sulit ya Halim ini. Karena di awal stasiun Halim tidak ada.

Rencana awal nggak ada?

Nggak ada. Tengah-tengah proyek sehingga bangun Halim ini ada kesulitan tersendiri.

Jadi penyebab cost overrun juga?

Nggak sih. Cost overrun ini lebih ke perpanjangan waktu karena ada oan mei ada situasi pekerjaan itu tidak bisa dikerjakan sepenuhnya.

Jadi saat ini progres fisik total berapa?

Ini LRT sudah 95,08%. Sebenarnya 95 itu total, termasuk sarananya dan signaling.

Sisa 5% apa lagi?

Lebih ke integrasinya karena tadi yang misalnya alignment antara pintu dengan passenger.

Di beberapa KRL ada beberapa yang mentok ke dinding?

Timeline sekarang kan trial operation, nanti setelah ini apa lagi tahapannya?

Jadi 15 Mei sampai 12 Juli trial operation, nanti 12 Juli sampai dengan peresmian 15 Agustus, itu namanya soft operation. Pada tahap soft operation ini LRT sudah bisa angkut penumpang, sudah mendapatkan sertifikasi layak dari Kementerian perhubungan, DJKA, dari infrastrukturnya, dari sarananya, maupun SDM nya, yang menjamin kelayakan operasional dan di tingkat safety.

Sampai 15 Agustus itu masyarakat bisa uji coba sendiri?

Nah nanti pada saat 18 diresmikan, maka mulai saat itu kita sudah masuk tahap commercial.

Tapi sebelum itu yang sebulan masyarakat uji coba gratis kena Rp 1?

Jadi selama soft operation itu kita akan undang ya masyarakat, stakeholder, dan media untuk melakukan percobaan. Ketika itu nanti operasi dikenakan tarif Rp 1. Nanti LRT akan mengidentifikasi siapa saja stakeholder dan masyarakat yang akan diundang uji coba. Nanti kita atur sampai soft operation ini semua stakeholder dan semua kalangan masyarakat itu bisa mencoba.

Jadi di awal penumpangnya undangan dulu? Baru setelah itu masyarakat boleh uji coba dalam masa soft operation?

Betul.

Jadi ini sekarang kita di dalam LRT Jabodebek yang sedang berjalan menuju stasiun Jatimulya Bekasi timur. Ini ada dua lintas, dan kereta api ini jalannya di kanan, jadi ada dua jalur di sisi kanan. Kita akan menuju kabin, kokpit. Jadi sistem operasi LRT ini adalah lead automation, di mana perjalan kereta ini tanpa masinis dan driverless. Kita akan tunjukkan bagaimana perjalanan ini tanpa masinis.

Jadi nanti pada saat operasional hanya ada seorang train attendant yang akan mengawal perjalanan ini. Meyakinkan pada saat pintu tutup tidak ada penumpang yang terhalang. Nanti di ujung, satu orang. Jadi untuk menutup pintu.

Jadi ini moda transportasi umum pertama driverless?

Betul.


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads