Kepala Dinas Pertanian Tanaman pangan dan Hortikultura Sumatera Selatan Erwin Noor Wibowo mengaku, petani di wilayahnya takut dengan munculnya kebijakan impor beras 500 ribu ton. Karena kabar tersebut, harga gabah petani di Sumsel turun Rp 800/kg.
"Pada saat awal-awal panen itu harga gabah di tingkat petani kita lumayan baik Rp 5.200, tapi sekarang sudah cenderung menurun bahkan sudah sampai Rp 4.400, turun Rp 800. Jujur saja isu impor beras ini sudah sangat pengaruhi karena petani kita ini sudah dengar di berbagai media, bahkan sudah teriak-teriak saat ini. Petani sudah habis-habisan produksi malah impor beras. Harapan mereka tolong lindungi petani," kata Erwin, dalam keterangan resminya, melalui Kementerian Pertanian Sabtu (27/1).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Surplus kurang lebih 2,3 juta ton," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah Yuni Astuti, menututrkan Jawa Tengah memasuki panen raya padi Januari 2018 seluas 109 ribu hektar. Pada Februari 2018 seluas 328 ribu hektar dan Maret seluas 293,6 ribu hektar. Namun harga gabah di wilayahnya pun turun
"Harga Gabah di Jawa Tengah mulai turun Rp 700, semula Rp 6.000 dan kini menjadi Rp 5.300/kg," kata Yuni.
Selain itu, data dari Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro melalui Kementan menyampaikan harga gabah kering panen di petani Bojonegoro semula Rp 5800 dan kini turun 600 menjadi Rp 5.200/kg. Harga gabah di Demak semula Rp 6.300/kg turun 700. Di Kudus awal Januari Rp 6.000/Kg turun Rp 500. Harga di Grobogan semula Rp 5.700/ kg turun Rp 700 menjadi Rp 5.000/ kg. (zlf/zlf)