Kebut Proyek Tol, Pemerintah akan 'Suntik' Modal Jasa Marga Rp 1,25 T

Kebut Proyek Tol, Pemerintah akan 'Suntik' Modal Jasa Marga Rp 1,25 T

Zulfi Suhendra - detikFinance
Kamis, 27 Agu 2015 12:01 WIB
Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk berencana membangun sebanyak 13 ruas jalan tol, di mana sebagian besar untuk pengembangan Tol Trans Jawa dan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta bagian Timur (Jakarta Outer Ring Road/JORR II). Total proyek tersebut diperkirakan memakan dana investasi Rp 40 triliun.

Melihat banyaknya proyek tol yang akan dibangun, pemerintah melalui Kementerian BUMN berencana akan menambah modal melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) dari APBN 2016 sebesar Rp 1,25 triliun ke Jasa Marga.

"Pemerintah mengusulkan tambahan PMN yang berasal dari RAPBN 2016. Latar belakang penambahan PMN untuk mendukung program pemerintah di Nawacita mengenai infrastruktur. Oleh karena itu kami mendorong perusahaan BUMN di bawah kedeputian kami untuk bisa aktif untuk menyelesaikan hambatan di infrastruktur," kata Deputi bidang Usaha Konstruksi, Sarana, dan Prasarana Perhubungan, Kementerian BUMN, Pontas Tambunan, dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR, di Ruang Rapat Komisi VI DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (27/8/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pontas mengatakan, salah satu BUMN yang mendapatkan suntikan modal PMN adalah Jasa Marga, hal ini mengingat banyaknya proyek-proyek yang direncanakan dibangun oleh BUMN tol ini yang diperkirakan membutuhkan dana investasi sebesar Rp 40 triliun.

"Jasa Marga membangun 13 ruas jalan tol, sebagian besar Tol Trans Jawa dan JORR II, itu cukup lama dirancang 2004, tapi penyelesainnya belum dapat dilakukan secara cepat. Dari rencana yang ada dibutuhkan dana sekitar Rp 40 triliun," ungkapnya.

Melihat besarnya investasi yang dibutuhkan, Pontas mengatakan, selain mengandalkan dana pinjaman dana dari bank, Jasa Marga berencana menerbitkan saham baru untuk menambah kekurangan dana investasi membangun 13 ruas tol tersebut. Dengan penerbitan saham baru akan membuat saham pemerintah di Jasa Marga berkurang. Agar hal tersebut tidak terjadi, maka diperlukan tambahan modal dari pemerintah melalui mekanisme PMN.

"Saham baru akan mengurangi porsi pemerintah yang mana sekarang 70%. Kalau diterbitkan saham baru, mohon untuk mengurangi yang 70%. Keinginan kami, Jasa Marga tetap mempertahankan yang 70%. Oleh karena itu dibutuhkan PMN. Adapun PMN yang diusulkan untuk Jasa Marga yaitu Rp 1.250 miliar (Rp 1,25 triliun)," tutup Pontas.

(rrd/hen)

Hide Ads