Pemerintah Buka Impor Daging Kerbau, BPS: Konsumsinya Tidak Banyak

Pemerintah Buka Impor Daging Kerbau, BPS: Konsumsinya Tidak Banyak

Maikel Jefriando - detikFinance
Jumat, 15 Jul 2016 14:20 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Pemerintah membuka keran impor untuk daging kerbau. Tujuannya untuk melakukan peralihan konsumsi masyarakat dari daging sapi, dan sekaligus menstabilkan harga.

Badan Pusat Statistik (BPS) menilai, daging jenis tersebut tidak akrab dengan masyarakat umum. Hanya beberapa daerah yang terlihat mengkonsumsi secara rutin dengan berbagai jenkis olahan.

"Konsumsi kerbau tidak banyak, paling di Pantura, Jawa Tengah," ungkap Deputi Bidang Distribusi, Statistik dan Jasa BPS, Sasmito Hadiwibowo, di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Jumat (15/7/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indikatornya terlihat bahwa daging kerbau selama ini tidak memberikan dampak terhadap inflasi nasional secara signifikan. Berbeda dengan daging ayam dan sapi, bahkan kambing.

Hal ini membuktikan, konsumsi daging kerbau sangat rendah. Bila tetap diimpor, masyarakat juga butuh waktu yang cukup lama untuk bisa mengkonsumsi daging kerbau.

"Tidak akan signifikan terhadap kebutuhan perdagangan di Indonesia," terangnya. (mkl/wdl)

Hide Ads