Ketika bicara dana pendidikan biasanya yang terbesit di dalam benak banyak orang adalah membeli produk asuransi pendidikan atau melakukan investasi dana pendidikan. Pertanyaannya adalah bagus yang mana?
Di artikel sebelumnya sudah dikupas tentang asuransi pendidikan, hanya saja belum dibahas secara detail tentang biaya-biaya yang berhubungan dengan asuransi tersebut. Nah, di artikel ini akan diteruskan apa saja biaya-biaya tersebut? Silakan disimak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lho kan ada investasinya? Sekali lagi produk utama asuransi pendidikan adalah asuransi sehingga biaya yang dikenakan tentunya tidaklah sedikit. Sedangkan investasi adalah nilai tambah yang nilainya tidak lebih besar dari biaya yang dikenakan oleh perusahaan Asuransi.
Instrumen investasi yang dipilih lewat asuransi pendidikan pun semua sepenuhnyanya diserahkan ke perusahaan asuransi. Apabila hasil investasi atau instrumen investasi melalui Asuransi pendidikan tidak sesuai dengan target tidak bisa menyalahkan perusahaan Asuransi.
Ini yang sering terlena karena pada saat diawal sebelum membeli polis asuransi pendidikan, proyeksi yang diberikan oleh agen asuransi adalah proyeksi yang nilai imbalnya sangat baik dan optimis. Hal ini mengapa dari total dana Rp 36 juta yang disetor oleh ayah klien saya, pada saat pencairan hanya bisa menerima Rp 9 juta.
Selain itu, dalam kasus pencairan asuransi pendidikan ayah klien saya setelah ditanya lebih jauh ternyata pernah satu kali tidak membayar premi asuransinya. Hal ini juga menjadi faktor utama mengapa nilai invetasi yang diperoleh tidaklah sesuai.
Pada saat pemegang polis tidak membayar preminya kepada Perusahaan asuransi, ketika jatuh tempo otomatis perusahaan asuransi mengambil dana premi dari dana investasi yang Anda miliki tanpa konfirmasi terlebih dahulu kepada pemegang polis.
Sepanjang dana investasi tersebut masih ada dan bisa digunakan untuk membayar premi, asuransi pendidikan tersebut masih aktif. Jika Anda sering tidak membayar premi lama-kelamaan dana investasi yang ditarik perusahaan asuransi akan habis dan mengakibatkan asuransi pendidikan Anda lapse atau tidak aktif.
Berbeda dengan produk investasi pendidikan yang memang tujuan dan fungsi utamanya adalah untuk investasi pendidikan. Saat ini produk investasi pendidikan yang banyak direkomendasikan adalah reksa dana.
Yup, Dana investasi Pendidikan yang saya cairkan sebesar Rp 10 juta adalah dari produk investasi reksa dana. Apa itu produk reksa dana? Aman nggak? Apa bedanya dengan asuransi pendidikan? Ada tidak yang syariah? Pertanyaan itu sering muncul saat saya memberikan materi perencana keuangan di berbagai kesempatan. Pembahasan khusus tentang reksa dana akan dijelaskan pada artikel terpisah.
Dari perbandingan kasus yang saya ceritakan di atas sudah jelas bahwa hasil yang diperoleh dari asuransi pendidikan dan investasi pendidikan jauh berbeda. Mengapa investasi pendidikan dana yang dicairkan lebih besar dari dana yang disetorkan?
Karena dana investasi 100% pengalokasian dananya memang untuk investasi. Kelebihan yang diperoleh pada saat pencairan adalah bonus karena nilai investasinya berkembang positif.
Bagaimana jika nilai investasinya turun? Untuk menghindari risiko nilai investasi turun saat waktu pencairan ada trik-trik khusus dalam berinvestasi salah satunya adalah dengan rutin berinvestasi meskipun nilainya tidak terlalu besar.
Naik turunnya nilai investasi yang tidak menentu akan mungkin terjadi. Dengan berinvestasi rutin, investasi di saat positif akan menutupi nilai investasi di saat negatif, sehingga secara rata-rata hasil yang diinvestasi akan positif.
Lalu dari mana manajer investasi mengambil biaya atas dana pengelolaan investasi kita. Manajer investasi tidak membebankan biaya dari dana investasi kita. Melainkan ada fee atau komisi yang mereka peroleh atas keuntungan pengelolaan dana investasi.
Wah, saya rugi dong sudah membeli asuransi pendidikan. Rugi atau tidaknya bagi Anda yang sudah membeli asuransi pendidikan tergantung Anda.
Jika membeli asuransi pendidikan yang memang dari awal tujuannya untuk proteksi dan sudah mengetahui segala risiko atas pilihan produk tersebut tidak masalah.
Baca juga: Pos Pengeluaran Penting Saat Berlibur (2) |
Yang jadi masalah apabila Anda yang sudah membeli produk asuransi pendidikan tidak mengetahui dan paham dengan detail seperti apa asuransi pendidikan tersebut.
Anda bisa me-review kembali asuransi pendidikan yang Anda miliki dan kebutuhan dana pendidikan anak Anda. Apakah asuransi pendidikan tersebut nantinya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak Anda di masa depan?
Rumit kan? Betul sekali, oleh sebab itu memutuskan membeli yang mana harus didasarkan pada perhitungan yang matang untuk mengambil keputusan yang tepat. Itu sebabnya sangat dianjurkan sebelum membeli dan memutuskan membeli produk keuangan anda sebaiknya ikutan kelas atau workshop yang dilaksanakan oleh tim IARFC Indonesia https://ow.ly/NbPy30gC3Dy atau tim AAM & Associates http://ow.ly/pxId30gC3BB.
Di Jakarta dibuka workshop sehari tentang bagaimana cara Mengelola Gaji dan Mengatur Uang bulanan info http://bit.ly/PM0618 dan Belajar dan Teknik Menjadi Kaya Raya dan juga workshop sehari tentang Reksa Dana, info http://bit.ly/WRD0618.
Selain itu karena banyak orang merasa salah beli asuransi maka kita adakan juga workshop tentang asuransi info http://bit.ly/ASJI0718 dan akan ada workshop cara berkomunikasi dan menjual dengan baik, info http://bit.ly/NLP0718.
Untuk ilmu yang lebih lengkap lagi, anda bisa belajar tentang perencanaan keuangan komplit, bahkan bisa jadi konsultannya dengan sertifikat Internasional bisa ikutan workshop Basic Financial Planning, kelas baru dibulan Agustus dan workshop Intermediate Financial Planning di Pertengahan Juli. Cek infonya bisa dilihat di www.IARFCIndonesia.com
Anda bisa diskusi tanya jawab dengan cara bergabung di akun telegram group kami "Seputar Keuangan" atau klik t.me/seputarkeuangan.
Ingat, lalai mempelajari atau malas tidak mau belajar di kelas dan workshop tersebut kemungkinan akan menyebabkan anda salah dalam mengambil keputusan membeli produk yang mengakibatkan kerugian secara financial.
Kerugian financial mungkin bisa dicari tapi kerugian waktu tidak bisa diputar kembali. Sangat sampai rugi.
Semoga bermanfaat. Be Smart, wealthy today and Achieve financial freedom. (ang/ang)