Serba-Serbi Proyek Tanggul Laut 'Garuda Raksasa'

Serba-Serbi Proyek Tanggul Laut 'Garuda Raksasa'

- detikFinance
Selasa, 07 Okt 2014 08:42 WIB
Serba-Serbi Proyek Tanggul Laut Garuda Raksasa
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto menilai wilayah tanggul raksasa yang bakal dibangun di sekitar tanggul laut raksasa diklaim memiliki nilai ekonomi tinggi. Menurut rencana masterplan National Capital Integrated Coastal Development (NCICD)/Pengembangan Terpadu Pesisir Ibukota Negara (PTPIN) di tempat itu akan dibangun rumah susun warga dan daerah penunjang lainnya.

"Nilai ekonomi itungannya dengan IRR ( Internal Rate of Return). Jika IRR lebih baik dari bunga bank sekarang maka sudah oke. Jadi semua dihitung. Secara garis besar itu (wilayah tanggul raksasa) sangat menguntungkan. Berapa besarnya? belum selesai dihitungnya,"Β  kata Djoko.

Selain bernilai ekonomi tinggi, warga yang tinggal di dekat tanggul raksasa tidak perlu khawatir dengan persediaan air bersih. Pasalnya tanggung laut raksasa yang dibangun bakal dimanfaatkan menjadi penyuplai air baku.

"Penyediaan air baku dari 13 sungai yang masuk ke Jakarta bisa dimanfaatkan. Di samping itu juga akan masuk yang dari Citarum," imbuhnya.

Sementara itu di tempat yang sama Direktur Jenderal Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono mengungkapkan nilai komersil wilayah tanggul laut raksasa cukup besar. Tidak hanya rumah susun warga yang dibangun di lokasi itu, akan ada 17 pulau baru plus bandara besar dilengkapi pelabuhan.

"17 pulau baru itu di luar NCICD. (pembanguna proyek tanggul laut raksasa) Kita ini hanya 4.500-5.000 hektar. Kalau kita bikin NCICD tidak ada pulau-pulauan hanya tanggul dan reklamasi. Kita memang bikin pulau tetapi bukan 17. Nanti akan dibuat rusun dan lapangan terbang juga di sana kita akan masukan dan kalau diputusin detil desainnya akan masuk karena itu akan menggantikan Cengkareng," papar Basuki. (wij/ang)
Hide Ads