Di sisi lain, konsorsium Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia-China yakni PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) akan membangun HST Jakarta-Bandung sepanjang 150 km.
Lantas, apakah pengembangan kereta cepat Jakarta-Bandung berminat bergabung pada proyek HST Jakarta-Surabaya?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita selesaikan yang di depan mata dulu," kata Hanggoro kepada detikFinance, Rabu (23/12/2015).
Hingga kini, KCIC masih melengkapi beberapa dokumen sebagai syarat memperoleh izin rute (trase) hingga izin lain seperti izin pembangunan dan Analisis Dampak Lingkungan (Amdal).
"Kita selesaikan sesuai prosedur. Perizinan dipenuhi jangan sampai ada yang kurang," sebutnya.
Ia mengaku pihaknya berkejaran dengan waktu untuk mengurus semua perizinan. Setelah semua izin didapat, proyek HST Jakarta-Bandung baru bisa dimulai pembangunannya alias groundbreaking.
"Secepatnya (perizinan tuntas). Kita penuhi persyaratan itu," tambahnya.
KCIC juga sedang mengurus persyaratan permodalan yang diminta oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Kemenhub meminta KCIC menunjukkan kepemilikan modal minimal Rp 1,25 triliun sebagai syarat menjadi Badan Usaha Perkeretaapian.
"Sudah ada dananya 80%," ujarnya.
(feb/hns)