Kebijakan larang penggunaan cantrang sebagai alat tangkap ikan dikritik oleh banyak orang, termasui Ketum PKB Muhaimin Iskandar. Presiden Jokowi pun mengaku akan memanggil Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti secara langsung terkait kebijakan ini.
"Ya saya kan ini akan melihat dulu lapangannya seperti apa, saya akan mengevaluasi kebijakan yang telah dilakukan oleh Menteri KP," kata Jokowi usai groundbreaking Rusunami Loftvilles, Jl Bukit Serua, Tangerang Selatan, Kamis (27/4/2017).
Jokowi sudah mendengar tentang kebijakan ini. Tetapi dia ingin mendapat penjelasan langsung dari Susi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Susi melarang penggunaan cantrang ini untuk melindungi lingkungan. Cantrang diyakini akan menjaring seluruh ikan, dari ukuran besar sampai yang masih sangat kecil. Susi sampai menyebut apabila penggunaan cantrang tidak dibatasi, maka kekayaan laut Indonesia bisa hilang.
Namun hal ini banyak ditentang lantaran polemik cantrang kerap dipolitisasi lewat penggantian alat tangkap pengganti cantrang yang disebut lambat sehingga malah merugikan nelayan.
Presiden Jokowi bahkan sempat kembali mengingatkan Susi untuk tidak menghabiskan energi mengurusi cantrang melulu, tapi fokus kepada perubahan selanjutnya yang akan dilakukan setelah melarang penggunaan cantrang.
"Contohnya Menteri Susi sampaikan. Sus, jangan diterus-terusin yang urusan cantrang," ujar Jokowi dalam pidatonya di hadapan pelaku pasar modal di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (4/7).
Menurut Jokowi, selalu ada saja orang yang tidak suka dengan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah meski tujuannya baik. Untuk itu, sambung dia, tak perlu menghabiskan banyak energi untuk meladeni orang yang tidak suka. Lebih baik mengalihkan energi yang ada untuk fokus melakukan pembangunan.
"Urusan hal-hal yang sudah lama sekali tidak selesai sejak lama sekali, kita harus selesaikan masalah itu. Kita harus bawa nelayan kita kepada hal-hal yang bisa memberikan masa depan yang baik. Yang berkaitan dengan teknologi. Jangan terus kita terjebak pada urusan-urusan cantrang," tandas Jokowi.