Ritel Ramai-ramai Tutup Gerai Tahun Ini, Ada Apa?

Ritel Ramai-ramai Tutup Gerai Tahun Ini, Ada Apa?

Danang Sugianto - detikFinance
Rabu, 27 Des 2017 18:36 WIB
Ritel Ramai-ramai Tutup Gerai Tahun Ini, Ada Apa?
Foto: Dok

PT Modern Sevel Indonesia (MSI) memutuskan untuk menutup seluruh gerai Sevel di Indonesia pada akhir Juni 2017 sebenarnya lantaran tak mampu bersaing lagi.

Sevel sebelumnya sangat bergantung pada penjualan bir serta beberapa makanan dan minuman. Semenjak Kementerian Perdagangan mengatur penjualan minuman beralkohol kinerja Sevel mulai merosot yang mulai terasa di 2016.

Usai mengalami kerugian, pada awal 2017 ada isu akuisisi 7-Eleven oleh PT Charoen Pokphand Restu Indonesia (CPRI) yang merupakan entitas dari PT Charoen Pokphand Indonesia (CPI) Tbk. Kedua perusahaan tersebut telah menyepakati akuisisi dengan nilai Rp 1 triliun, kesepatakan tersebut tertuang dalam Conditional Sales Purchase Agreement (CSPA).

Namun, kabar akuisisi tersebut batal terealisasi dikarenakan adanya ketidaksepakatan. Informasi itu disampaikan oleh manajemen PT Modern Internasional Tbk (MDRN) sebagai induk usaha dari PT Modern Sevel Indonesia yang merupakan pemegang hak master franchise sevel di Indonesia melalui keterbukaan informasi, Senin (5/6/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pembatalan akusisi itu juga berujung pada informasi penutupan gerai 7-Eleven di Indonesia. Sang induk PT Modern International Tbk (MDRN) pun akhirnya mengibarkan bendera putih.

MDRN sepanjang 9 bulan di 2017 menderita kerugian komprehensif periode berjalan sebesar Rp 806,1 miliar. Angka itu meningkat 418,39% dari catatan rugi komprehensif periode berjalan kuartal III-2016 sebesar Rp 155,5 miliar.

MDRN mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 189,6 miliar. Angka tersebut turun 71,3% dibanding penjualan bersih periode yang sama ditahun sebelumnya sebesar Rp 660,7 miliar.

Jika dilihat dari entitas usahanya, penurunan penjualan paling besar dari lini bisnis Sevel. Sepanjang 9 bulan tahun ini bisnis Sevel hanya membukukan penjualan bersih Rp 133,7 miliar, turun 74,6% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 526,2 miliar. Tidak jauh berbeda dengan Sevel, lini bisnis industrial imaging juga turun 41,6% dari Rp 134,5 miliar di kuartal III-2016 menjadi Rp 55,9 miliar.

Hide Ads