Alasan Truk Ogah Masuk Tol: dari Masalah Tarif Hingga Pungli

Alasan Truk Ogah Masuk Tol: dari Masalah Tarif Hingga Pungli

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Rabu, 14 Mar 2018 08:31 WIB
Alasan Truk Ogah Masuk Tol: dari Masalah Tarif Hingga Pungli
Foto: Muhajir Arifin

Kyatmaja Lookman mengatakan, penyebab truk lebih suka beroperasi di Pantura karena tingginya biaya ketika memakai tol. Dia mengatakan, sopir harus mengeluarkan biaya ekstra untuk masuk tol.

Dia mengatakan, biaya angkut yang dibebankan ke konsumen sekali jalan dari Jakarta ke Surabaya adalah Rp 6 juta. Kemudian dari Rp 6 juta tersebut, sebanyak Rp 2,5 juta menjadi uang jalan untuk sopir dan bahan bakar minyak (BBM). Dia mengatakan, tambahan biaya untuk tol dari Jakarta hingga Surabaya sekitar Rp 1 juta.

"Uang jalan Rp 2,5 juta, tol Rp 1 juta, otomatis sekarang uang jalan jadi Rp 3,5 juta karena uang tol tambahan," kata dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan, uang Rp 1 juta untuk tarif tol jadi mengikis potensi keuntungan yang didapat oleh pengusaha. Dengan banyaknya potongan untuk uang jalan, BBM hingga tarif tol itu, keuntungan yang didapat pengusaha kian menipis.

"Karena masih ada biaya komponen di dalam Rp 6 juta, cicilan mobil, maintenance, administrasi paling sisanya 5-10% (keuntungan)," sambungnya.

"Ketika uang jalan tambah, tarif Rp 6 juta misal dari customer dipotong Rp 2,5 juta (uang jalan) masih Rp 3,5 juta. Kalau Rp 6 juta dikurang Rp 3,5 juta tinggal Rp 2,5 juta. Siapa yang mau nanggung Rp 1 juta. Apakah pengusaha truknya atau pengusha pemilik barang? Yang jelas nggak ada yang mau nanggung. Biaya tol itu nggak akan diserap siapapun," ungkapnya.


Hide Ads