Untuk memfasilitasi peningkatan penumpang yang terjadi di Stasiun Duri, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan kesempatan bagi para penumpang KRL agar bisa menggunakan kereta Railink.
Dari rencana yang masih dikaji secara detil tersebut, Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Zulfikli menjelaskan alasan mengapa pihaknya memilih untuk mengangkut penumpang KRL dengan kereta bandara karena faktor efektifitas.
"Kan permintaan dikembalikan ke jadwal semula setiap 20 menit. Pak menteri bilang selama pembangunan ini ada 1 dikembalikan lagi yang benar-benar jam sibuk pagi sama sore pakai KA-nya Railink," kata dia di hotel La Meridien, Jakarta (6/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan 1 (penambahan 1 jadwal keberangkatan), nggak cukup (armada KRL nggak cukup). Maka dimanfaatkan dengan railink yang kosong," sebut dia.
Direktur Utama PT Railink, Heru Kuswanto menjelaskan solusi tersebut akan dibahas terlebih dahulu.
"Kan mau dibahas dulu, yang jelas, prinsip- perinsip pelayanan KA Bandara yang selama ini plafon disusun di railink akan kita tagih bakal ada pembatasan tempat duduk. Nggak ada yang jual beli segala macam Itu nggak bisa dikorbankan. Jumlahnya berapa harus dimatangkan dulu karena kami rapat dengan dierjen kami sampaikan punya plafon kami hanya jual tempat duduk maksimal satu rangkaian 272 (orang)," papar dia.
Halaman Selanjutnya
Halaman