Buwas mengaku menemukan 200 ribu ton beras dengan kualitas rendah di gudang Bulog. Beras-beras tersebut menurun kualitasnya karena terlalu lama disimpan.
Buwas menjelaskan, beras berkualitas rendah tersebut seharusnya dimusnahkan dengan cara disposal atau dikeluarkan dari gudang dan dijual untuk pakan ternak. Namun, beras tersebut malah dijual oleh oknum Bulog bekerja sama dengan mafia yang mencampurnya dengan beras lokal dan dijual mahal. Praktik ini merugikan masyarakat.
"Mereka menimbun kalau beras tidak mau mengeluarkan dia bekerja sama dengan oknum di Bulog beras di Bulog dicampur dengan beras lokal dan jadi kemasan dan dijual dengan harga mahal. Beras medium dijual jadi premium terus dengan teknologi dan cara macam-macam lah," katanya di Kementerian Sosial, Jakarta, Selasa (26/6/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sehingga beras yang sudah tidak layak atau nilainya turun akan kita disposal dan akan kita ganti lebih berkualitas. Maksimal beras yang ada di Bulog lama 4 bulan. Lebih dari itu akan dikeluarkan dari gudang Bulog bisa jadi untuk pakan ternak," terangnya. (ang/ang)