Kisruh Angka Kemiskinan, Data BPS Paling Diakui

Kisruh Angka Kemiskinan, Data BPS Paling Diakui

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 01 Agu 2018 08:16 WIB
Kisruh Angka Kemiskinan, Data BPS Paling Diakui
Foto: Pradita Utama

"Mengenai BPS, nggak ada yang salah, karena BPS itu metodologinya menghitung angka kemiskinan dari 2.100 kalori (kebutuhan pangan). Ya itu wajar kalau angkanya turun," kata Ekonom Indef Enny Sri Hartati ditemui di Jakarta, Selasa (31/7/2018).

Sementara itu, Enny memperkirakan Prabowo menghitung angka kemiskinan dengan metode atau standar yang berbeda dengan BPS.

"Nah sekarang mungkin Pak Prabowo atau misalnya orang lain bukan pak Prabowo menghitung angka kemiskinan berdasarkan standar ILO (International Labour Organization,) misalnya," lanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga akhirnya kedua data masing-masing pihak berbeda, menurutnya hanya masalah perbedaan cara menginterpretasikan metodologi dalam mengukur kemiskinan.

"Ya perbedaan ketika mengintepretasikan antar metodologi yang untuk mereplika realitas itu berbeda. Nah kalau kita ini kan mestinya bagaimana memotret data itu kan untuk memotret realitas. Nah mestinya harus diukur dengan perkembangan dari realitas di masyarakat," jelasnya.

Sebelumnya, Kepala BPS Suhariyanto mempertanyakan dari mana data Prabowo terkait kemiskinan naik 50%.

"Angka dari mana dulu? kalau kita ngomong kan harus pakai data kan," katanya saat ditemui usai menghadiri diskusi Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) di Kantor Kemenkominfo, Jakarta, Senin (30/7/2018).

"Kalau cuma ngomong, nggak pakai data ya susah ya. Cek saja data yang ada. Jadi kalau sebuah statement nggak ada datanya agak susah kita mengkonfirmasi," lanjutnya.


Hide Ads