Peluang dan Tantangan Turki Keluar dari Krisis

Peluang dan Tantangan Turki Keluar dari Krisis

Puti Aini Yasmin - detikFinance
Selasa, 21 Agu 2018 10:57 WIB
Peluang dan Tantangan Turki Keluar dari Krisis
Foto: Kiagoos Auliansyah/Infografis

Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan pada dasarnya Indonesia dan Turki memiliki hubungan perdagangan yang tidak terlalu menonjol. Sebab saat ini nilai perdagangan dengan Turki masih tergolong kecil.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, total ekspor-impor Indonesia dengan Turki pada tahun 2016 mencapai US$ 1,33 miliar atau surplus bagi Indonesia sebesar US$ 712,9 juta.

Dengan begitu, dampak krisis mata uang tersebut dinilai tidak akan berpengaruh langsung terhadap ekonomi Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dampak langsung sih kalau saya lihat untuk perdagangan nggak terlalalu signifikan. Karena nggak berkaitan langsung kan kita (untuk perdagangannya)," kata dia kepada detikFinance, Senin (20/8/2018).

Josua memaparkan, dampak yang terasa terjadi pada nilai tukar rupiah, yakni mengalami pelemahan. Namun, hal tersebut langsung direspons oleh Bank Indonesia (BI) dengan menaikkan tingkat suku bunga.

Alhasil, pelemahan yang terjadi pada rupiah tidak terlalu signifikan dibandingkan dengan Turki.

"Jadi yang cukup bergejolak Indonesia itu melemah (nilai tukarnya), kalau dilihat hanya melemah 7%-an. Hal ini karena BI langsung responsif mengambil langkah menaikkan tingkat suku bunga dengan cepat. Jadi nggak berlanjut (pelemahannya)," tutup dia.

Hide Ads