Yosi mengatakan komunitas action figure tersebut lebih beranggotakan orang dewasa. Sebab, walaupun action figure sejatinya merupakan mainan namun orang dewasa juga cukup antusias untuk mengoleksi figure-figure Marvels tersebut. Karena, biasanya figure-figure ini memiliki nilai jual yang cukup tinggi dan terus mengalami kenaikan.
Itu artinya, selain sebagai barang koleksi, namun action figure juga bisa dijadikan investasi yang cukup menarik. Hal itulah yang menjadi keuntungan lebih untuk mengkoleksi action figure. Rata-rata para kolektor bisa menjual action figure koleksinya, dengan harga minimal seperti yang dibelinya dulu. Dengan begitu, tidak ada kerugian saat menjual action figure.
"Bahkan kadang ada yang kenaikan harganya lebih dari emas. Misalnya kita beli sekarang, tiba-tiba demand dari pasar gede, kemudian harganya melonjak, jadi gila harganya langsung. Ada figur kecil, harganya Rp 2,3 juta karena nggak ada stocknya di pasar. Padahal dulu saat pertama kali rilis cuma Rp 300 ribu," kata Yosi sambil menunjukkan salah satu action figure berukuran 6 inci di depannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi semenjak ada Instagram itu kalau menurut saya langsung meroket itu. Demandnya besar banget sekarang," jelasnya.
Karena perkembangannya yang cukup pesat, tak jarang ada beberapa orang yang memanfaatkan action figure sebagai penghasilan utama. Dari action figure, pundi-pundi rupiah bisa mengalir cukup dalam ke kantong pribadi.