Pemerintah Venezuela mengaku ada kekuatan imperialisme kapitalis yang tengah menyerang negara mereka. Kekuatan itu juga yang menyebabkan mereka tengah menderita krisis ekonomi.
Menurut Ruben ada pihak-pihak yang tidak senang ketika Presiden Venezuela Nicolas Maduro mulai menjalankan sistem ekonomi mandiri dengan azas sosialisme.
"Kami diserang karena kami sedang menjalankan rencana kebebasan ekonomi. Setiap negara harus punya akses terhadap kekayaan negaranya sendiri. Yang paling parah kami diserang saat kita sedang mulai berusaha mengurangi kemiskinan," tuturnya di Hotel Gran Melia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami di Venezuela juga untuk mendapatkan obat-obatan dan makan itu sangat sulit. Karena adanya blok ekonomi keuangan politik dan gerakan diplomatis terhadap Venezuela," tambahnya.
Tak hanya itu, menurutnya media-media asing kenamaan juga ikut berpartisipasi. Menurutnya banyak media yang memberitakan kondisi yang tidak benar terhadap Venezuela.
"Mereka bilang kalau di Venezuela ada diktator, mereka bilang kalau di Venezuela ada penyelundupan narkoba. Mereka menuduh kita telah melakukan pembunuhan. Itu merupakan cara mereka untuk memanipulasi dan tidak mengizinkan kalau rakyat Venezuela memiliki hak," tegasnya.
Ruben yakin, tujuan dari negara tersebut ingin menggagalkan rencana pemerintah Venezuela menguasai kekayaan alamnya berupa minyak bumi melalui prinsip sosialisme. Mereka ingin agar kekayaan alam di Venezuela tetap bisa dikuasai oleh segelintir individu.
"Mungkin masih ingat apa yang terjadi di Kuba selama 50 tahun. Pihak yang memblok itu juga sedang mengaplikasikan ke Venezuela secara pelan-pelan sejak 3 tahun yang lalu. Mereka bilang Venezuela itu ancaman keamanan bagi AS, sebuah negara punya kekuatan militer dan ekonomi," tegasnya.