Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mengungkapkan bahwa butuh strategi khusus dalam menerbitkan surat berharga negara (SBN) di tengah dinamika pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Direktur Strategi dan Portofolio Pembiayaan Sceneider Siahaan mengatakan tantangan tersebut adalah kekhawatiran investor asing kepada instrumen pemerintah.
"Tantangannya ada pada kondisi market/investor yang masih terpengaruh oleh gonjang-ganjing nilai tukar akibat CAD dan trade war," kata Scenaider saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Rabu (12/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya, karena investor domestik lebih resilient kepada Indonesia dibanding investor asing di saat ini," jelas dia. (hek/ang)