Dengan melihat dinamika perekonomian global, Sri Mulyani menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi di tahun 2019 yang sebesar 5,3% masih realistis.
Dia menceritakan, realistis yang dimaksud karena postur APBN tahun anggaran 2019 berbeda dengan tahun 2014-2015 yang terdampak penurunan harga komoditas.
"2014-2015 terlihat ekspor pertumbuhan negatif dan harga komoditas drop pengaruhi penerimaan negara," jelas dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ekspor impor akan lebih balance, dengan impor lebih menurun dan eskpor lebih tinggi dari 2018. Menyebabkan 5,3% tahun 2019 masih realistis," tutup dia.