Impor migas Indonesia pada September 2018 yang sebesar US$ 2,28 miliar mencatatkan penurunan 25,2% dibanding Agustus 2018. Hal ini dipicu oleh menurunnya nilai impor seluruh komponen migas, yaitu minyak mentah US$ 332,6 juta, hasil minyak US$ 391,1 juta dan gas US$ 43,9 juta.
Deputi Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Yunita Rusanti mengatakan pihaknya belum melihat adanya pengaruh penggunaan B20 di dalam negeri untuk penurunan impor migas. Penggunaan B20 di awal September kemungkinan baru bisa dilihat jelas pengaruhnya pada bulan depan.
"B20 kita belum terlalu kelihatan. Itu kan pencampuran. Harapannya impor bahan bakar diesel berkurang. Mudah-mudahan itu membantu penurunan impor. Bulan depan mudah-mudahan bisa dilihat lebih mendalam," katanya di kantor pusat BPS, Jakarta Pusat, Senin (15/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mudah-mudahan bulan depan bisa kita ekspor lebih dalam lagi mengenai komponen ini. Soalnya polanya pada periode yang sama tahun lalu juga mengalami penurunan," jelas Yunita.
Begitupula dengan kebijakan pemerintah menaikkan PPH 22 impor yang juga baru direalisasikan pada pertengahan September. Dua kebijakan tersebut belum terbaca pengaruhnya.