Untuk mengatasi hal itu sebenarnya pemerintah sudah memiliki strategi sebelumnya yakni revitalisasi SMK. Salah satunya dengan melakukan penggabungan (merger) dari SMK-SMK swasta yang sepi peminat.
Bahkan Muhadjir mengaku sempat menemukan SMK yang jumlah siswanya hanya 50 orang. Oleh karena itu upaya merger dilakukan agar SMK-SMK swasta lebih memiliki kekuatan untuk meningkatkan kualitas pendidikannya.
Dari sisi para pendidik atau guru juga masih kurang baik. Untuk memperbaiki kualitas pendidikan SMK, pemerintah akan menyekolahkan guru adaptif ke perusahaan-perusahaan. Sehingga guru adaptif bisa juga mengajar tentang keahlian khusus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk guru produktif, nantinya juga tidak lagi mengambil dari Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK). Pemerintah akan memanfaatkan profesional untuk menjadi guru produktif di SMK.
Dengan pengalamannya bekerja langsung, para profesional dianggap lebih cocok untuk mengajar siswa SMK. Dengan begitu kualitas lulusan SMK lebih baik.
"Mislanya sekolah kelautan itu sebenarnya cocoknya gurunya pelaut. Pelaut itu biasanya 45 tahun tidak mau melaut lagi, nah dia bisa jadi guru," tambahnya.