Terkenal tukang delay, Lion Air kerap kali diperingatkan untuk terus meningkatkan ketepatan waktu. Hal tersebut dikatakan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Lantas apakah Lion Air sudah melakukan perbaikan?
"Kalau dibilang tidak ada perubahan signifikan sebenarnya terjadi. Jadi ingat waktu saya masih ada (masih bekerja) di Angkasa Pura II itu terjadi, (Lion Air) nggak dibayar refund-nya kita selesaikan. Nah sejak saat itu kita lakukan pembinaan jadi ukurannya gampang, ontime perform. Jadi ontime perfomer-nya naik, dia memang bukan nomor satu tapi dia bukan ranking bawah," jelas Budi kepada detikFinance dalam wawancara khusus di Rumah Dinasnya Jalan Widya Chandra IV Nomor 19, Jakarta Selatan, Minggu (18/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu dari populasi yang banyak banget, dari 52%. Jadi memang tampaknya Lion Air lebih ter-expose dibandingkan yang lain. Padahal yang lain (di bawah Lion) juga ada," ujar dia.
Budi Karya menjelaskan, di awal tahun 2018 Indonesia mendapatkan penghargaan untuk tingkat keselamatan penerbangan dari Civil Aviation Organization (ICAO) dan beberapa penghargaan lainnya.
"Sebenarnya, penerbangan nasional ini sedang kita bina untuk kita tingkatkan. Untuk ditingkatkan safety, pelayanan dan sebagainya. Ada bukti ada endorsement pada awal tahun ini ada tiga yang satu hasil evaluasi tentang safety baik itu (salah satunya) dari ICAO. Lion dengan 52% coverage bagian yang di nilai dan kenaikannya itu signifikan," jelas dia.