Budi, salah satu pemilik toko fotokopi di sekitaran Stasiun Pondok Cina mengatakan banyak pesaingnya harus rela beralih profesi karena tidak mampu beradaptasi dalam menjalankan bisnis fotokopi dan penjilidan.
Dia pun tidak segan, menyebut pesaingnya tersebut sebagai amatiran. Pasalnya, dulu toko percetakan banyak di wilayah usahanya.
"Ada sih (yang beralih profesi), sedikit dan itu yang sekadar amatiran, karena membuka saja tanpa didalami, ya itu amatir lha," kata Budi saat berbincang dengan detikFinance, Jakarta, Rabu (12/12/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, seiring teknologi berkembang dengan pesat maka dalam menjalankan bisnis pun harus cepat beradaptasi.
Dia mencontohkan, dulunya toko percetakan tidak menyiapkan fasilitas komputer yang bisa digunakan oleh konsumen sebelum benar-benar mencetak dan menjilid. Sekarang, hampir semua toko menyediakannya.
"Jadi dia hanya sekadar coba-coba, dia tidak kuat terhadap perubahan, sebetulnya kalau pengusaha itu setiap hari harus bisa beradaptasi, sama dengan zaman," ujar dia.
Akibatnya, lanjut Budi, para pesaingnya itu kebanyakan beralih profesi menjadi tukang ojek online.