Pakai Lampu Ikan Buatan KKP, Nelayan Dapat Tangkapan 4 Kali Lipat

Pakai Lampu Ikan Buatan KKP, Nelayan Dapat Tangkapan 4 Kali Lipat

Puti Aini Yasmin - detikFinance
Jumat, 28 Des 2018 09:48 WIB
Pakai Lampu Ikan Buatan KKP, Nelayan Dapat Tangkapan 4 Kali Lipat
Foto: dok. KKP
Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah mengembangkan lampu tangkap ikan bernama LEDikan. Lampu ini memiliki kemampuan menangkap ikan hingga empat kali lipat dari biasanya.

Lampu ini dibuat untuk memudahkan nelayan guna mencari ikan. Sebab, dengan menggunakan lampu ikan-ikan akan datang mendekati sumber cahaya.

Alhasil, tangkapan nelayan pun akan meningkat. Dirangkum detikFinance, Jumat (28/12/2018) begini ulasan selengkapnya:
KKP memiliki lampu LEDikan agar nelayan bisa menangkap ikan lebih banyak seperti yang digunakan kapal besar. Menurut Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan KKP, Sjarief Widjaja lampu ikan tersebut dikembangkan selama dua tahun kemudian baru diluncurkan pada awal Desember ini.

Sjarif mengatakan peluncuran lampu tersebut dilakukan di Sumatera Barat. Pihaknya pun membagikan sebanyak 17 unit kepada para nelayan.

"Itu penelitian selama dua tahun dan kemarin baru launching di Sumatera Barat dan sebanyak 17 unit dibagikan ke nelayan," kata dia di Mina Bahari III, KKP, Jakarta Pusat, Kamis (27/12/2018).

Lebih lanjut, Sjarif mengungkapkan lampu pemancing ikan tersebut dikembangkan agar nelayan kecil tidak kalah bersaing dari kapal nelayan besar. Sebab, selama ini kapal nelayan besar menggunakan lampu yang terang.

"Kapal-kapal bagan ini pakai lampu yang sangat terang di atas 4.000 watt. Pokoknya saling berkompetisi paling terang. Saya bilang kalau gini caranya sumber daya kita jadi terganggu karena nelayan kecil yang lain bisa tersingkir," sambung dia.

LEDikan pun memiliki kemampuan untuk menerangi planton atau makanan ikan. Sehingga ikan akan berkumpul menuju sumber cahaya.

"Kalau LEDikan dimasukkan ke dalam air nggak keliatan dari permukaan. Tapi yang diterangi planktonnya jadi ikan akan kumpul itu diterima dan langsung mereka akan kumpul," tutupnya.

Lampu yang ditawarkan KKP memiliki keunggulan dibandingkan yang berada di pasaran. Sebab harga yang ditawarkan jauh lebih murah.

Menurut Kepala BRSDM KKP Sjarif Widjaja harga yang dipatok untuk alat tersebut sebesar Rp 9,5 juta. Hal itu berdasarkan perhitungan penelitian yang dilakukan selama dua tahun.

Ia mengungkapkan, selama dua tahun biaya yang digelontorkan mencapai Rp 180 juta. Angka tersebut meliputi hasil prototipe sebanyak 20 unit, uji coba lapangan dan sertifikasi.

"Penelitian selama dua tahun. Itu biayanya Rp 180 juta tapi itu termasuk prototipe 20 unit, uji coba lapangan dan sertifikasi. Untuk satuannya Rp 9,5 juta," kata dia di Mina Bahari III, KKP, Jakarta, Kamis (27/12/2018).

Lebih lanjut, ia mengatakan lampu tersebut dapat memudahkan nelayan karena berfungsi menerangi planton atau makanan ikan. Sehingga ikan akan berkumpul mendekati sumber cahaya.

"Diterangi klorofilnya (planton) jadi nanti ikan akan kumpul," papar dia.

Sementara itu, ia mengungkapkan selama ini kapal-kapal besar memancing ikan menggunakan lampu dengan keterangan lebih dari 4.000 watt, sehingga hal itu membuat nelayan kecil tak kebagian ikan.

LEDikan garapan KKP ini lebih murah ketimbang lampu yang saat ini sudah digunakan oleh nelayan.

Ketua HNSI DPP Pati, Rasjiman mengatakan untuk memancing ikan pihaknya menggunakan lampu dengan harga Rp 25 juta per set. Kemudian untuk sekali memancing dibutuhkan empat set sehingga uang yang dikeluarkan sebanyak Rp 100 juta.

"Itu hitungan 1 set Rp 25 juta. Kalau satu set Rp 25 juta butuh 4 itu Rp 100 juta," kata dia kepada detikFinance.

Menurut Peneliti Instrumen Perikanan Pusat Riset Perikanan, Agus Cahyadi alat ini mampu meningkatkan tangkapan hingga empat kali lipat atau dari yang biasanya hanya 25 kilogram (kg) per jam menjadi 100 kg per jam.

"Saat musim ikan, (meningkat) dari 25 kg menjadi 100 kg per satu jam," kata dia kepada detikFinance, Kamis (27/12/2018).

Lebih lanjut, ia memaparkan keunggulan lain dari lampu ini, yakni memiliki daya yang kecil. Hal ini sesuai dengan aturan yang ditetapkan, lampu tidak boleh memiliki daya lebih dari 16.000 watt.

Adapun, daya lampu LEDikan sendiri bervariasi, mulai dari 60 watt, 120 watt, hingga 240 watt.

"Aturan PermenKP Nomor 71/2016, tidak membolehkan daya di atas 16.000 watt. Saya sudah membuktikan dengan daya kecil hasilnya empat kali lipat," terang dia.

Kalangan nelayan yang tergabung dalam Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) mengatakan rela merogoh kocek hingga Rp 100 juta demi menangkap ikan. Uang itu, nelayan belikan lampu agar ikan mau mendekat ke kapal sehingga lebih mudah ditangkap.

Ketua HNSI DPP Pati, Rasjiman mengatakan untuk memancing ikan pihaknya menggunakan lampu dengan harga Rp 25 juta per set. Kemudian untuk sekali memancing dibutuhkan empat set sehingga uang yang dikeluarkan sebanyak Rp 100 juta.

"Itu hitungan 1 set Rp 25 juta. Kalau satu set Rp 25 juta butuh 4 itu Rp 100 juta," kata dia kepada detikFinance, Kamis (27/12/2018).

Lebih lanjut, ia menjelaskan berkat lampu tersebut pihaknya bisa mendapatkan tangkapan ikan hingga 300 ton dalam per hari. Sedangkan, bila tidak menggunakan lampu dibutuhkan waktu hingga berhari-hari.

Pasalnya, kata Rasjiman, ikan akan mengikuti menemukan plankton atau makanan ketika terdapat cahaya di malam hari.

"Iya dong memikat ikan ratusan ton, sampai 300 ton. Kalau nggak disinari, ikan nggak mendekat, lama sekali 3 hari," papar dia.

Hide Ads