"Karena adanya disparitas gaji kami dengan pejabat itu antara bumi dan langit. Saya kepala kantor di Pariaman, gaji saya cuman Rp 5,4 juta. Sedangkan pejabatnya Rp 50 jutaan, padahal saya selevel pimpinan, kepala kantor, belum kita di level-level bawah," kata Hendri Joni.
Dia melanjutkan, tata kelola Pos Indonesia saat ini buruk. Hal itu terlihat dari keterlembatan gaji pekerja. Jelas saja, hal itu membuat karyawan sengsara. Sebab, Pak Pos adalah tumpuan keluarga.
"Selain itu ditambah terlambatnya hak kami yang menjadi tumpuan hidup kami. Itu menyengsarakan kami," ujarnya.