Staf Cucu Usaha Kena OTT KPK, Ini Profil Humpuss

Round-Up 5 Berita Terpopuler

Staf Cucu Usaha Kena OTT KPK, Ini Profil Humpuss

Hans Henricus BS Aron - detikFinance
Kamis, 28 Mar 2019 20:22 WIB
1.

Staf Cucu Usaha Kena OTT KPK, Ini Profil Humpuss

Staf Cucu Usaha Kena OTT KPK, Ini Profil Humpuss
KPK/Foto: Ari Saputra
Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) kepada petinggi BUMN PT Pupuk Indonesia. Selain itu ada pula pihak swasta yang diduga ikut terlibat.

Ada 7 orang yang diamankan oleh KPK antara lain direksi BUMN dari PT Pupuk Indonesia serta pihak PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS). Selain itu ada 1 orang anggota DPR yang juga terjaring dalam OTT kali ini. "Salah satu pihak terperiksa adalah bukan Direksi Humpuss Intermoda tapi staff dari cucu perusahaan," ungkap sumber internal perusahaan kepada detikFinance, Kamis (28/3/2019).

Berita terpopuler lainnya masih seputar Humpuss, yaitu tentang profil PT Humpuss, induk Humpuss Intermoda. Jaringan perusahaan tersebut merupakan milik Tommy Soeharto, putra mantan Presiden Soeharto. Berikut 5 berita terpopuler detikFinance sepanjang Kamis (29/3/2019).
Staf Cucu Usaha PT Humpuss yang Terjaring OTT KPK

Ada 7 orang yang diamankan oleh KPK antara lain direksi BUMN dari PT Pupuk Indonesia serta pihak PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS). Selain itu ada 1 orang anggota DPR yang juga terjaring dalam OTT kali ini.

detikFinance pun mencoba mengkonfirmasi ke pihak Humpus Intermoda Transportasi. Pihak manajemen menegaskan bahwa pihak yang terperiksa oleh KPK bukan petinggi perusahaan melainkan staf biasa dari cucu perusahaan.

"Salah satu pihak terperiksa adalah bukan Direksi Humpuss Intermoda tapi staff dari cucu perusahaan," ungkap sumber internal perusahaan kepada detikFinance, Kamis (28/3/2019).

Cucu perusahaan maksudnya ialah anak dari anak perusahaan PT Humpus Intermoda Transportasi Tbk. Sementara PT Humpus Intermoda Transportasi Tbk merupakan bagian dari holding PT Humpuss, perusahaan milik Tommy Soeharto.

Cucu Usaha Kena OTT KPK, Ini Profil Induk Perusahaan Milik Tommy Soeharto

PT Humpus Intermoda Transportasi sendiri merupakan anak usaha dari PT Humpuss yang membawahi banyak perusahaan. Holding dari Humpuss Group ini diketahui merupakan perusahaan milik dua anak Mantan Presiden Soeharto Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto dan Sigit Hardjojudanto.

Perusahaan yang berdiri sejak 23 April 1984 ini awalnya memiliki divisi bisnis di bidang LNG dan membangun kapal pertamanya bernama Ekaputra di 1986 dengan kapasitas 78.988 DWT. Lalu pada 1990 divisi ini berubah menjadi divisi perkapalan dan menjalankan bisnis transportasi methanol.

2 tahun berselang Humpuss melakukan spinoff atau memisahkan divisi ini menjadi anak usaha yang bernama PT Humpuss Sea Transport. Perusahaan pun menjalankan bisnis transportasi minyak.

Sejak saat itu perusahaan terus melakukan pengembangan dengan menambah jumlah kapal. Mulai dari kapal tanker dengan kapasitas 1.300-37.000 DWT hingga kapal tunda dan tongkang.

Pada tahun 1997 perseroan berganti nama menjadi PT Humpuss Intermoda Transportasi. Lalu di 15 Desember 1997 perusahaan resmi mencatatkan sahamnya di pasar modal.

detikFinance telah berupaya mengkonfirmasi kabar tangkap tangan yang menyeret PT Humpuss, namun pihak perusahaan belum memberikan keterangan hingga berita ini diturunkan.

Jokowi Janjikan Pemegang Kartu Pra-Kerja Bisa Masuk Pertamina

Presiden Joko Widodo (Jokowi) kunjungan kerja di Balikpapan, Kalimantan Timur. Dalam kunjungannya Jokowi menjelaskan manfaat 'kartu sakti' alias Kartu Pra Kerja bagi para lulusan SMA/SMK atau akademi yang belum dapat kerja untuk bisa mengikuti pelatihan.

Setelah mengikuti pelatihan lewat program kartu pra kerja, para lulusan SMA/SMK atau akademi itu bisa masuk ke perusahaan, misalnya Pertamina

"Akan ada Kartu Pra-Kerja. Contoh di Balikpapan akan dibangun kilang, kita harapkan lulusan SMA/SMK, lulusan akademi, bisa mendapatkan ini dan akan ditraining, akan diadakan pelatihan-pelatihan sehingga langsung bisa masuk misalnya ke Pertamina, masuk ke kilang minyak kita yang baru. Jadi kartu Pra-kerja gunanya itu sehingga kualitas SDM bisa meningkat," tutur Jokowi dalam acara Kampanye Akbar di Dome Balikpapan, Kaltim, Kamis (28/3/2019).


JK Sebut Perusahaan-perusahaan Ini akan Kendalikan Dunia

Teknologi informasi (TI/IT) mengalami perkembangan yang pesat saat ini. Maka, tak heran jika perusahaan-perusahaan di bidang tersebut semakin besar.

Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebut, berkembangnya teknologi membuat dunia setidaknya dikontrol oleh 4 perusahaan. Meski, dirinya baru memaparkan 3 perusahaan.

"Memang ada suatu akibat di dunia ini, akibat kemajuan sistem ini, di dunia ini diperintah setidak-tidaknya 4 perusahaan Microsoft, Google, Facebook, dan sebagainya," katanya di Hotel Bidakara Jakarta, Kamis (28/3/2019).


Gara-gara Kebijakan The Fed, RI Kebanjiran Dana Asing

Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve menahan bunga acuannya pekan lalu. Fed Funds Rate (FFR) masih berada di level 2,25-2,5%. Bank sentral AS tersebut diperkirakan tidak menaikkan bunga acuannya tahun ini.

Tidak hanya The Fed, bank sentral Eropa dan Jepang juga diperkirakan tetap mempertahankan suku bunganya. Kemudian pemerintah China juga berencana memberikan insentif moneter dengan pelonggaran suku bunga dan rasio Giro Wajib Minimum (GWM) serta insentif fiskal dengan menurunkan tarif pajak.

Langkah tersebut mendorong masuknya modal asing ke emerging market termasuk Indonesia. Dana asing mencari tempat di pasar surat utang dan bisa meningkatkan likuiditas di pasar uang.

"Likuiditas meningkat akan berdampak di kita lebih longgar likuiditasnya. Pasar uang lebih soft," kata Deputi Komisioner Stabilitas Sistem Keuangan OJK Santoso Wibowo di kantor OJK Kompleks Bank Indonesia (BI), Jakarta Pusat, Kamis (28/3/2019).




Hide Ads