Istana Buka Suara soal Super Holding BUMN

Istana Buka Suara soal Super Holding BUMN

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Senin, 15 Apr 2019 21:05 WIB
Istana Buka Suara soal Super Holding BUMN
Foto: Grandyos Zafna
Perusahaan induk pertama yang terbentuk di era Pemerintahan Joko Widodo adalah Perusahaan Induk BUMN Pertambangan pada 2017 dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) menjadi induk usaha. Pada 2018 juga terbentuk Perusahaan Induk BUMN Minyak dan Gas dengan PT Pertamina (Persero) menjadi induknya.

Kita bisa lihat dasar Perusahaan Induk industri pertambangan dilakukan, yakni selama ini sumber daya alam dan cadangan mineral mayoritas dikuasi asing, belum optimalnya proses hilarisasi mineral untuk peningkatan nilai, dan komoditas rentan fluktuasi harga serta kebutuhan Capex (belanja modal) yang cukup besar. Setelah konsolidasi, mayoritas saham PT Freeport bisa diraih dan dikelola perusahaan dalam negeri. Begitupun Blok Mahakam dan Blok Rokan yang kini dikelola PT Pertamina. Ke depan pemerintah akan membuat Perusahaan Induk sektor Perumahan, sektor Perbankan dan Jasa Keuangan, sektor Infrastruktur, dan perusahaan Induk lainnya. (dna/dna)
Hide Ads