Keputusan tersebut didapat usai Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla (JK) memimpin sidang kabinet paripurna (SKP) mengenai ketersediaan anggaran dan pagu indikatif APBN 2020.
"Untuk awal ini kita berasumsi pertumbuhan ekonomi akan berkisar 5,3-5,6%, presiden berharap kita bisa pacu sampai 5,6%," kata Sri Mulyani di komplek Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/4/2019).
Sedangkan untuk inflasi, kata Sri Mulyani masih dalam rentang 2-4%, suku bunga SPN 3 bulan sebesar 5-5,3%, nilai tukar rupiah antara Rp 14.000-15.000 per US$. Lalu, untuk lifting minyak dan gas masih sama dengan target yang ditetapkan pada tahun 2019.
Mengenai fokus APBN 2020, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menyebut, pemerintah memilih program pembangunan sumber daya manusia (SDM) sebagai prioritas. Namun, pada tahun depan juga pemerintah tetap meneruskan program pembangunan infrastruktur yang selama ini sudah dilakukan.
Adapun, upaya yang akan ditempuh untuk mempercepat implementasi kedua program tersebut dengan melakukan penghematan pada pos belanja barang.