Aturan Hapus Diskon Ojol Disiapkan, Gurita Harta Sjamsul Nursalim

Round-Up 5 Berita Terpopuler

Aturan Hapus Diskon Ojol Disiapkan, Gurita Harta Sjamsul Nursalim

Danang Sugianto, Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 11 Jun 2019 20:35 WIB
Aturan Hapus Diskon Ojol Disiapkan, Gurita Harta Sjamsul Nursalim
LRT Jakarta /Foto: Agung Pambudhy

Sudah Tahu Bedanya LRT dan MRT?

Kereta lintas rel terpadu (LRT) Jakarta kembali melakukan uji publik hari ini. Masyarakat hanya bermodalkan tiket gratis yang diperoleh secara online bisa menjajal LRT yang menghubungkan Rawamangun-Kelapa Gading ini.

LRT sendiri merupakan sistem angkutan ringan berdaya angkut kecil. Sementara MRT merupakan sistem angkutan massal cepat berdaya angkut besar. Keduanya dibangun untuk menghubungkan simpul kegiatan dalam perkotaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Spesifikasi masing-masing kereta juga berbeda. Kereta LRT Jakarta yang jauh-jauh didatangkan dari Korea Selatan memiliki kapasitas sebesar 135 orang per gerbong. Satu rangkaiannya hanya ada dua kereta, sehingga kalau penuh LRT Jakarta mampu membawa 270 orang di dalamnya.

Sedangkan MRT Jakarta yang keretanya diproduksi pabrikan Jepang, mempunyai kapasitas lebih besar. Total satu gerbongnya bisa memuat 332 orang, sehingga jika ditotal satu rangkaian yang isinya 6 gerbong maka MRT bisa membawa 1950 orang.


Menelusuri Kuasa Sjamsul Nursalim di Gajah Tunggal

Melansir CNBC Indonesia, Selasa (11/6/2019), nama Sjamsul memang sudah tidak ada lagi dalam struktur pemegang saham PT Gajah Tunggal Tbk. Per akhir Desember 2018, mayoritas saham emiten berkode dagang GJTL dipegang oleh Denham Pte Ltd sebesar 49,5%, sementara sisanya Compagnie Financiere Michelin sebesar 10%, dan 40,50% sisanya milik investor publik.

Sjamsul diduga masih memegang saham GJTL melalui Denham. Forum Keadilan pada 20 Mei 2017, pernah memberitakan bahwa ketika Gajah Tunggal milik Sjamsul dilego, kabarnya dipakai oleh Denham dan Lightspeed Resources Ltd di Singapura yang berbasis di British Virgin Islands. Pemiliknya juga disebut tak jelas, hantu.

Kepemilikan Denham sebesar 49,51% itu setara dengan kepemilikan 1.724.972.443 saham atau jika dikalikan dengan harga saham GJTL pada penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Senin ini (10/6/2019) yakni Rp 685/saham, maka nilai kepemilikan saham Denham di GJTL mencapai Rp 1,18 triliun.


Sri Mulyani bakal Terus Berutang untuk Tutup Defisit

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan pada 2020 pemerintah menerapkan kebijakan fiskal ekspansif untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah pelemahan global.

Dia bilang, RAPBN tahun anggaran 2020 dengan tingkat defisit dalam rasio produk domestik bruto harus terjaga rendah untuk menjaga keberlangsungan dan keamanan fiskal. Untuk menjaga RAPBN tetap dalam batas aman, maka kebijakan utang diperlukan.

"Dari sisi sumber pembiayaan untuk menutup defisit, sumber utama pembiayaan defisit masih akan berasal dari utang terutama melalui penerbitan Surat Berharga Negara (SBN)," kata Sri Mulyani di ruang rapat paripurna DPR, Jakarta, Selasa (11/6/2019).

(hns/dna)
Hide Ads