Fakta di Balik Jatuhnya Drone AS Rp 1,5 Triliun di Langit Iran

Fakta di Balik Jatuhnya Drone AS Rp 1,5 Triliun di Langit Iran

Vadhia Lidyana - detikFinance
Senin, 24 Jun 2019 07:42 WIB
Fakta di Balik Jatuhnya Drone AS Rp 1,5 Triliun di Langit Iran
Foto: Getty Images

Semenjak Iran meluncurkan misilnya itu, Federal Aviation Administration atau Administrasi Penerbangan Federal AS melarang maskapai AS untuk terbang di wilayah Teluk Oman dan Teluk Persia. Dilansir dari CNN Business, Minggu (23/6/2019), United Airlines membatalkan penerbangan ke India dan Newark hingga 1 September.

Menanggapi hal tersebut, Qantas, Britis Airways, KLM and Lufthansa juga akan mengambil langkah yang sama. Mereka akan mengubah rute menuju Dubai, Doha, dan Abu Dhabi serta pesawat-pesawat yang transit di kawasan tersebut untuk menuju benua Asia atau pun dari Asia.

Tak hanya maskapai barat, maskapai internasional Timur Tengah seperti Emirates, Etihad, dan Qatar Airways juga akan menghindari kawasan-kawasan yang berpotensi konflik. Emirates menyatakan antisipasinya tersebut pada Jumat, (21/6/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, Etihad menyatakan bahwa hal ini menjadi keputusan penting demi keselamatan penumpang maupun maskapai. Sejumlah penerbangan dari dan menuju Teluk Arab akan dibatasi.

Hide Ads