-
Di tengah gempuran game digital beberapa mainan mulai kehilangan penggemarnya. Namun, lain halnya dengan Tamiya. Mobil rakitan mini 4WD ini masih memiliki peminat yang cukup banyak.
Bahkan kini Tamiya tidak cuma mainan saja, Tamiya bergeser menjadi hobi, gaya hidup, bahkan penghidupan untuk beberapa orang. Mulai dari kompetisi, buka jasa rakit, sampai jual spare part bisa menjadi 'ladang emas'.
Tamiya meluncur, cuan mengucur. Mau tahu cerita lengkapnya, simak rangkumannya hanya di
. Klik halaman berikutnya.
Untuk beberapa orang Tamiya bukan cuma hobi, bukan cuma mainan, namun menjadi penghidupan. Seperti Aloxx salah satunya, pria asal Yogyakarta ini merupakan salah satu orang yang memenuhi kehidupannya lewat Tamiya.
Aloxx mengaku selama ini Tamiya telah menghidupi dirinya dan keluarganya. Lantas dari mana Aloxx bisa mendapatkan penghasilan?
Aloxx sendiri merupakan salah satu pembalap ulung di Nusantara, namanya sudah santer disebut di dunia Tamiya Indonesia. Aloxx telah lama malang melintang memenangi kompetisi demi kompetisi di Indonesia, bahkan menjadi perwakilan Indonesia di ajang kelas dunia.
Aloxx bercerita, penghasilan terbesarnya adalah dari memenangkan kompetisi. Selain itu Aloxx juga menerima jasa rakit merakit dan menjual beberapa sparepart alias kelengkapan Tamiya. Belum lagi mengingat Aloxx memiliki reputasi juara, hal tersebut dapat membantu barangnya mudah terjual.
"Jadi kalau rakitan, settingan, atau barang kita juara, nanti banyak yang mau nawarin ke kita, 'om aku bikinin mobil dong' kalau nggak 'om aku mau barang ini dong oli ini dong'," kata Aloxx saat berbincang bersama detikFinance beberapa waktu lalu.
Aloxx bercerita sekali merakit mobil Tamiya saja dia bisa mendapatkan uang sekitar Rp 2,5-4 juta. Harga tersebut bervariasi tergantung spare part yang diminta si pemesan, paling mahal dia pernah menjual rakitannya ke Manado dengan harga Rp 4 juta lebih.
Bukan cuma lokal, rakitan Aloxx juga sudah terbang ke luar negeri, rakitannya sudah melaju hingga Malaysia dan Jepang. Untuk rakitan keluar negeri ini Aloxx mematok lebih mahal, bahkan ada yang menyentuh hingga Rp 8 juta, pasalnya kalau menurut Aloxx rakitan di beberapa negara kesulitannya berbeda permintaan spare partnya pun cukup sulit dicari.
Ada juga Feri dengan dua saudaranya pendiri Toko Brother Tamiya, Feri mengatakan hingga kini dirinya hanya fokus mengurusi toko Tamiya. Toko Tamiya yang dibukanya menawarkan segala macam rupa spare part Tamiya, dari chassis sampai ke roller yang kecil rupanya.
Feri juga menerima rakit merakit Tamiya seperti Aloxx dia mematok harga Rp 1-3 juta. Menurutnya, harga variatif sesuai dengan spare part yang digunakan apakah ori atau replika, seminggu dia bisa merakit sekitar 3 rakitan mobil.
Dia menyebutkan dia bisa mendapatkan pemasukan hingga Rp 25 juta perbulan dari bisnis toko Tamiyanya ini.
"Ini saya sebulan uang keluar masuk aja ya sekitar Rp 25 juta, ya dari kompetisi, jual kit, jual spare part, rakit, begitulah," ungkapnya.
Satu hal yang seru diperhatikan adalah kompetisi Tamiya yang masih banyak digelar. Biasanya berbentuk balapan, kompetisi ini seakan menjadi ajang unjuk gigi para pemain Tamiya dengan mobil mini 'settingannya'.
Kompetisi ini bisa sangat menguntungkan bagi para pemenang, pasalnya nominal hadiah yang ditawarkan cukup menggiurkan. Untuk kompetisi lokal saja hadiah yang biasa ditawarkan bisa sekitar Rp 1-10 jutaan. Lain kelas lain lagi hadiahnya, kompetisi yang skalanya nasional bisa lebih besar penawaran hadiahnya, tidak tanggung-tanggung total hadiah puluhan juta menanti para peserta yang unjuk gigi Tamiyanya.
Aloxx misalnya, pebalap asal Yogyakarta yang sudah malang melintang di dunia Tamiya nusantara ini sempat bercerita kepada detikFinance bahwa penghasilan terbesarnya adalah dari memenangi kompetisi. Dia menceritakan kompetisi yang skala nasional saja hadiah yang ditawarkan bisa puluhan juta rupiah, bukan cuma hadiahnya yang besar frekuensi kompetisinya pun cukup sering.
"Paling besar saya pernah dapat di Karawang tahun 2018 itu hampir Rp 40 juta kita menang. Maka nggak heran kan kalau saya bilang bisa hidup dari situ, belum lagi event lokal tiap minggu bisa Rp 5 juta, Rp 10 juta," kata Aloxx.
Bukan cuma hadiahnya yang menguntungkan, kalau juara pun si pebalap Tamiya diuntungkan. Masih dari ceritanya Aloxx, karena titelnya yang sudah menggunung beberapa pebalap lainnya ada yang meminta Aloxx untuk merakit Tamiya pesanan.
"Jadi kalau rakitan, settingan, atau barang kita juara, nanti banyak yang mau nawarin ke kita, 'om aku bikinin mobil dong' kalau nggak 'om aku mau barang ini dong oli ini dong'," kata Aloxx.
Bukan cuma si pebalap saja yang untung, promotor alias si pembuat kompetisi juga bisa untung. Seperti Feri pemilik Brother Tamiya, dia cukup rutin membuat kompetisi, katanya untuk reward juga bagi para pemain, "Ya kan mereka udah ngerakit mau unjuk gigi juga dong, ya ini kompetisi sarananya," katanya.
Feri sendiri rutin membuat kompetisi seminggu sekali meski tidak besar namun hadiah yang ditawarkan cukup menggiurkan. Biasanya untuk kompetisi mingguan dia menawarkan total hadiah sebesar Rp 1,5 juta. Ditambah modal untuk sewa tempat dan lainnya, Feri mempersiapkan uang sekitar Rp 2-3 juta untuk sekali race alias balapan.
"Biasanya ya tergantung total hadiah ya, misal total hadiah Rp 1,5 juta, ya paling modal Rp 2-3 juta," jelas Feri.
Keuntungan didapatkan Feri dari uang pendaftaran, misalnya Rp 100 ribu bisa untuk kupon turun lintasan selama 50 kali. Nantinya, si pemain dapat menurunkan mobilnya ke lintasan sebanyak 50 kali. Sekali kompetisi 15-20 tim atau perorangan pesertanya.
Ibarat sambil menyelam minum air, Feri juga membawa dagangannya berupa spare part untuk para pebalap. "Kita sambil lomba juga bawa spare part ke sana, sekalian lah ya," katanya.
Beberapa mainan masih memiliki pecintanya sendiri, salah satunya adalah Tamiya. Bahkan peminatnya bisa dibilang makin 'gila-gilaan', saking gilanya para peminat ini rela mengeluarkan kocek dalam-dalam untuk menyempurnakan koleksi Tamiyanya.
Membuka toko menjadi salah satu peluang cuan yang cukup bagus, seperti Feri si pemilik Brother Tamiya di Cijantung, Jakarta Timur. Saat dikunjungi detikFinance beberapa waktu lalu, Feri bercerita rahasia tokonya menjadi ternama meski cuma sepetak ruangan bentuknya.
Feri mengatakan fungsi promosi lewat media sosial merupakan hal yang penting untuk dilakukan, Feri menggunakan Instagram dan Facebook untuk memposting segala macam Tamiya dan pernak pernik yang dia jual, dia juga mendaftarkan tokonya yang terpencil dalam gang senggol ke dalam google maps agar mudah ditemukan.
"Ini zaman sudah berubah kan ya, kalau mengandalkan cuman toko fisik begini saja mana ada yang mau tahu. Toko online-nya juga harus diurus, ini saja saya sampai pernah orang Jepang ke sini padahal toko cuma sepetak masuk gang lagi," kisah Feri.
Selanjutnya, kata Feri untuk sebuah toko hobi Tamiya seperti ini mengadakan kompetisi juga penting, selain memberikan sarana para pemain unjuk gigi, kompetisi juga menjadi sarana Feri untuk menjaring pelanggan baru serta menjalin networking dengan pemain ataupun toko lain.