Gloria Elsa Hutasoit adalah salah satu yang menekuni profesi merias jenazah. Namanya kini cukup dikenal. Dia sering menjadi narasumber di berbagai media. Karena yang digelutinya itu dia juga pernah tampil sebagai tamu di salah satu acara talkshow di stasiun televisi.
Siang itu, saat didatangi detikcom, Elsa tengah sibuk merapihkan paket kiriman yang datang. Ada sekitar 2 karung paket kiriman yang isinya peralatan rias yang menumpuk di ruang tamu rumahnya.
"Ini masih sedikit, di ruang atas banyak banget mas. Di atas sudah saya rapihkan," tuturnya pekan lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski tahu dengan profesi ini dia bisa mendulang banyak uang, Elsa tak memungut biaya. Sejak awal dia menjalani profesi ini pada 2016, dia sudah bernazar bahwa dia akan merias jenazah secara gratis.
"Karena kalau ada yang meninggal di kristiani itu mengeluarkan banyak biaya. Alangkah baiknya saya bisa memberikan sesuatu," ujarnya.
Tak hanya memberikan jasa rias jenazah secara cuma-cuma, kini Elsa juga membuka kelas secara gratis bagi mereka yang ingin menjalani profesi ini. Nah, sumbangan makeup yang dia dapat dari banyak orang akan dia berikan untuk murid-muridnya. Sehingga ketika sudah selesai belajar, mereka bisa langsung menjalani profesinya tanpa harus mengeluarkan modal untuk membeli peralatan rias.
Mereka yang mau belajar dari Elsa tak hanya datang dari Jakarta, tapi juga dari luar kota. Untuk memudahkan mereka yang ada di luar kota, Elsa berniat memberikan ilmunya melalui channel Youtube yang tengah dia siapkan.
Lalu mengapa peminat untuk menjadi perias jenazah cukup banyak? Seberapa menguntungkannya profesi ini?
"Oh jangan salah, menurut saya ini sangat bisa jadi profesional," jawab Elsa.
Memang biasanya jika orangtua meninggal yang akan merias wajahnya adalah anak perempuan ataupun menantunya. Tapi ternyata banyak juga yang memilih untuk menggunakan jasa perias wajah.
Lagi pula, menurut Elsa, saat ini yang menjalani profesi sebagai perias jenazah kebanyakan adalah orang-orang yang sudah tua. Sangat jarang anak muda yang mau melakoni profesi ini. Padahal jika dilihat tarifnya cukup menjanjikan.